Thursday, March 27, 2008

Terms of WORM, TROJAN HORSE and VIRUS

WORM
(1) A program or algorithm that replicates itself over a computer network and usually performs malicious actions, such as using up the computer's resources and possibly shutting the system down.
(2) When used in all capital letters, WORM is an acronym for for write once, read many, an optical disk technology that allows you to write data onto a disk just once. After that, the data is permanent and can be read any number of times.

TROJAN HORSE
A destructive program that masquerades as a benign application. Unlike viruses, Trojan horses do not replicate themselves but they can be just as destructive. One of the most insidious types of Trojan horse is a program that claims to rid your computer of viruses but instead introduces viruses onto your computer.

The term comes from the a Greek story of the Trojan War, in which the Greeks give a giant wooden horse to their foes, the Trojans, ostensibly as a peace offering. But after the Trojans drag the horse inside their city walls, Greek soldiers sneak out of the horse's hollow belly and open the city gates, allowing their compatriots to pour in and capture Troy.


VIRUS

A program or piece of code that is loaded onto your computer without your knowledge and runs against your wishes. Viruses can also replicate themselves. All computer viruses are manmade. A simple virus that can make a copy of itself over and over again is relatively easy to produce. Even such a simple virus is dangerous because it will quickly use all available memory and bring the system to a halt. An even more dangerous type of virus is one capable of transmitting itself across networks and bypassing security systems.

Since 1987, when a virus infected ARPANET, a large network used by the Defense Department and many universities, many antivirus programs have become available. These programs computer system for the best-known types of viruses. periodically check your

Some people distinguish between general viruses and worms. A worm is a special type of virus that can replicate itself and use memory, but cannot attach itself to other programs.

Sunday, March 23, 2008

Remaja Masjid?


Semenjak kedatanganku di kota Semarang untuk kuliah, seingatku hanya sekali aku ikut ambil bagian di kegiatan keagamaan di sekitar tempat tinggalku. Itupun, karena saat itu aku berada di wilayah sebuah organisasi islam besar di Indonesia. Dan setelah itu, aku tidak sekalipun ikut andil dalam kegiatan2 keagamaan di lingkungan sekitar tempat tinggalku. Memang, secara jujur aku akui kalau aku termasuk orang yang mempunyai banyak aktifitas. Bahkan, kos bagiku hanyalah tempat untuk tidur, dan mandi.

Beberapa bulan lalu, tepatnya 8 Januari 2008 aku berpindah kos dari yang berjarak hanya 100 meter dari kampusku ke jarak yang kurang lebih aku tempuh dalam waktu 15 menit berjalan kaki ke kampusku. Kebetulan sekali, di sebelah kos adalah masjid yang digunakan untuk kegiatan ibadah warga di daerah situ. Walaupun ukurannya mungil, namun masjid ini mempunyai agenda kegiatan yang tidak kecil. Di depan masjid ini saja tertera tanda tangan Walikota Semarang dalam peresmian masjid ini.

Menjelang hari Maulid Nabi Muhammad SAW. pada suatu malam aku diajak teman se-kos untuk mengikuti rapat untuk kegiatan peringatan tersebut. Dengan ringan aku melangkah saja ke masjid yang menjadi tempat berkumpul saat itu. Yang aku lihat adalah sekelompok bapak2 warga sekitar masjid dan selain itu adalah pemuda yang semuanya adalah anak kos yang tinggal denganku. Hanya ada dua orang cewek lain yang kebetulan memang warga di situ.

Hari Jum’at, 21 Maret lalu kami mengadakan pengajian yang dihadiri oleh warga sekitar. Dan yang menjadi penceramah saat itu adalah Ketua PWNU Jawa Tengah yang kebetulan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah periode mendatang, Bapak KH. Muhammad Adnan, MA. Ketika acara dimulai, aku sedikit terkagum dengan banyaknya warga yang hadir, walaupun 98% adalah warga yang notabene sudah tua, namun antusiasme mereka cukup besar.

Pesan dari penceramah adalah bagaimana dari peringatan Maulid ini ada atsar (bekas) yang terus ada dalam diri masing-masing seorang muslim. Walaupun, sebagai seorang manusia tidaklah mungkin untuk sepenuhnya meniru Rasulullah namun sebagai umat Rasul adalah meneladani walaupun hanya hal kecil. Beliau bercerita bagaimana Rasulullah mempunyai kebiasaan minum menempelkan bibir di sisi gelas bekas bibir istrinya.

Salah satu pesan dari penceramah adalah dari cerita tentang seorang sahabat yang mendapatkan kedudukan tinggi di mata rasul walaupun bukan seorang sahabat yang terkenal. Si sahabat mendapatkan kehormatan itu karena sholawat yang dibacanya. Inilah bunyinya “Allahumma sholla ‘ala Muhammadin ‘adada man sholla ‘alaihi. Wa sholli ‘ala Muhammadin ‘adada man lam yusholli ‘alaihi” yang artinya: Ya Allah, berikanlah sholawat atas Muhammad sebanyak orang yang bersholawat kepadanya, dan berikanlah sholawat atas Muhammad sebanyak orang yang belum bersholawat kepadanya.

Jadi... mari meniru kebiasaan Rasul, walaupun hanya kebiasaan kecil. Bukankah itu sebuah bentuk cinta?

The Life is Choices

The life is choices. Hidup adalah pilihan-pilihan, begitulah menurutku. Hidup adalah sesuatu yang berisi pilihan-pilihan, bukan hanya pilihan, melainkan pilihan-pilihan. Tentu saja anda bertanya, mengapa? Dan sudah sepantasnya, saya menjawab pertanyaan tersebut.

Pagi hari tadi, saya bangun dari tidur karena dering alarm dari handphone yang kebetulan saya beli beberapa waktu lalu. Suara deringnya yang khas membuat saya menggeliat dari hangatnya kasur dan guling serta bantal. Dalam beberapa detik, dering alarm itu sudah tidak ada lagi karena aku matikan mengingat aku tidak mau suaranya menggangu teman sekamar. Aku membuka mataku dan kemudian duduk di ranjang untuk menghilangkan kantuk yang seolah tak mau pergi dan mengatakan bahwa ini masih terlalu pagi untuk bangun. Namun aku berhasil melawan rasa kantukku dan kemudian keluar kamar. Suasana pagi cerah yang gelap, karena memang masih pukul 04.36 WIB. Kulanjutkan langkahku menuju kamar mandi untuk mengambil air wudlu dan dalam beberapa saat aku sudah melakukan sholat subuh. Kulanjutkan ritual pagiku dengan membaca beberapa ayat dari Al-Quran. Dan kemudian ku sambut pagiku dengan menyaksikan berita pagi dari beberapa stasiun televisi secara bergantian.

Itu adalah sekelumit cerita ritual pagiku. Kadang, memang tidak berjalan sama persis seperti cerita itu. Itu hanya cerita pada suatu saat dan lain hari akan berbeda cerita, baik waktu ataupun lainnya. Lalu, adakah hubungan ceritaku dengan hidup adalah pilihan-pilihan? Jawabnya “Ada.”

Inilah pilihan-pilihan

Dering alarm, pilihan2nya:
  • Aku mematikan alarm yang bunyinya memekakkan telinga, kemudian tidur kembali karena hari masih pagi.
  • Aku mematikan alarm, dan kemudian bangun dari tidur untuk ke kamar mandi.
  • Aku membiarkan alarm hidup dan menutupnya dengan bantal.
Ke kamar mandi, pilihan2:
  • Aku ke kamar mandi kemudian wudlu untuk sholat subuh
  • Aku ke kamar mandi untuk buang air kecil kemudian tidur lagi
  • Aku hendak ke kamar mandi, karena hari masih gelap maka aku kembali ke dan tidur
Selesai sholat subuh, pilihan2:
  • Membaca beberapa ayat al-Quran
  • Tidur kembali
  • Langsung nonton tivi
Selesai membaca al-Quran, pilihan2:
  • Tidur lagi karena hari masih pagi
  • Jogging biar sehat
  • Nonton berita pagi
  • Mandi pagi
  • Mencuci
  • Dan lain sebagainya

Itu hanya sedikit permisalan tentang hidup adalah pilihan-pilihan. Semuanya tinggal pilih bukan? Semuanya pilihan-pilihan bukan? Tinggal anda memilih yang mana. Begitulah hidup, terserah anda akan memilih bagaimana menghadapi dan menjalalani hidup anda. Semuanya terserah anda dan akan sangat kecil sekali kemungkinan untuk mendapat intervensi dari pihak lain.

Namun, anda juga harus tahu. Bahwa, setiap pilihan ada tanggung jawab yang harus anda pegang. Ada konsekuensi yang harus tanggung. Karena setiap pilihan akan dipertanggungjawabkan. THE LIFE IS CHOICES.

Oya, kalau anda tidak setuju dengan ini, silakan komen saja. Saya akan sangat berterima kasih. :D

Empat Kebenaran Absolut

Apakah anda pernah berpikir bahwa di dunia ini tidak ada yang benar2 absolut? Pernahkah, anda berpikir bahwa sebuah kebenaran sama sekali tidak benar2 absolut? Pikirkan sekali lagi!

Tidak ada memang di dunia ini yang benar2 absolut, kecuali empat (mungkin) kebenaran absolut berikut ini:

1. Setiap manusia memiliki nilai positif. Nilai tersebut tidak terbantahkan. Nilai ini pasti ada dan akan selalu ada, apapun perilaku dan kebiasaan yang diterapkan sepanjang hidup, serta bagaimanapun buruknya perilaku dan kebiasaan tersebut. Tidak ada peristiwa dalam hidup yang dapat merubah nilai ini.

2. Reaksi orang lain terhadap apa yang dilakukan atau dikatakan oleh seseorang hanyalah semata-mata reaksi orang lain. Reaksi, komentar, sikap orang lain adalah milik mereka, bukan milik siapa-siapa. Satu-satunya orang yang memahami diri manusia adalah manusia itu sendiri. Seseorang tidak bertanggung jawab atas apa yang dirasakan orang-orang terhadap dirinya.

3. Ketika seseorang mengambil keputusan, dia pasti membuat keputusan terbaik saat itu yang berdasarkan pilihan-pilihan yang diyakini dan dimilikinya. Sebuah maksud positif memotivasi semua perilaku seseorang. Bagaimanapun hasil akhir sebuah perilaku setelah ditinjau, pada dasarnya semua perilaku didasari maksud positif.

4. Setiap orang memiliki kekuatan dan sumber daya yang dibutuhkan dalam dirinya sendiri untuk menjadi sosok yang diinginkan.

Jadi, bagaimana menurut anda?

Saturday, March 22, 2008

a Contest of MTVASIA

Wednesday, March 19, 2008

Menguak Tabir 'ipull2010'

http:///ipull2010.co.cc atau http://www.ipull2010.co.cc

ini adalah alamat blog ini, dimana yang menjadi pemiliknya adalah diriku. Hehe… nama asliku adalah Ahmad Saiful Muhajir. Nama ini adalah pemberian kedua orang tuaku. Saif dalam bahasa arab berarti pedang, sedangkan al Muhajir adalah berarti seorang yang hijrah. Sebuah kebetulan atau tidak, aku adalah orang yang memiliki ambisi untuk selalu hijrah. Dari satu tempat ke tempat yang laen. Dari satu hal ke hal yang laen. Ini ada baek dan buruknya lhoo…

Lalu, mengapa nama blog yang aku gunakan ipull2010? Dan username juga ipull2010?

Nama ini aku temukan (hayah… kayak barang purbakala) pada tahun 2006 lalu, saat aku mengenal Google Mail pertama kali. Saat aku mendaftar, aku ingin namaku agak aneh tapi juga gak norak. Dan akhirnya aku menggunakan username ipull2010. Nama ipull adalah aku ambil dari saiful. Ya… biar keren maka ‘L’-nya aku dobel. Sedangkan angka 2010 awalnya adalah nilai dua tahun mendatang. Hehehe… tahun dua ribu sepuluh. Itu sejarah awalnya.

Seiring berkembangnya waktu, selanjutnya tahun 2007 akhir dimana kira2 saat itu nama ini sudah berusia satu tahun. Seseorang mengatakan kepadaku bahwa dia dan seorang teman telah menghitung sehingga mendapatkan nilai 2010. Nilai ini ternyata adalah pertambahan dari tanggal, bulan dan tahun kelahiran diriku. Ehmmmm… keren. Nilainya adalah 19+5+1986=2010. Nilai 19 adalah tanggal saat aku lahir melihat dunia yang penuh dengan keanehan ini. Sedangkan nilai 5 adalah nilai bulan saat aku lahir. Dan 1986 adalah tahun dimana aku diakui sebagai seorang warga negara Indonesia.

Aku sempat kaget, kalau ternyata perhitungan nilai2 dari tanggal, bulan dan tahun aku lahir ternyata mempunyai nilai 2010. Yahhh… anggap saja sebuah keberuntungan nilai yang tak tentu. Anggap saja aku beruntung.

Ohya, aku lebih suka jika namaku dituliskan ipull2010, atau ipuLL (dengan dobel L di belakang dan keduanya dituliskan capital). Haha…

Terima kasih kawan sudah membaca ini. See u later.

Saturday, March 8, 2008

Work, Online.. at ZOHO

SELAIN menghadirkan berbagai persaingan ketat menjajakan berbagai perangkat keras dan perangkat lunak dalam kemajuan teknologi komunikasi informasi, tren globalisasi yang penting adalah kehadiran orang-orang yang memiliki inisiatif yang mengubah jalannya perdagangan dan bisnis dunia.

Ketika perusahaan besar seperti Microsoft mulai masuk ke mekanisme bisnis prabayar dengan menjajakan Office Professional 2007, ada juga yang memberikan alternatif penggunaan aplikasi pengolah kata, pengolah angka, dan sejenisnya secara gratis mengakses situs web.

Dan yang menarik dari kehadiran dan kemajuan teknologi komunikasi informasi adalah munculnya pemain baru yang ukurannya tidak lagi skala perusahaan, tetapi individu-individu kreatif dengan ambisi besar menguasai dan mencari keuntungan dari kemajuan teknologi komunikasi informasi ini. Google, Yahoo, Friendster, Flickr, dan sejenisnya sekarang menjadi bisnis miliaran dollar AS, dan dimulai dan dikembangkan oleh beberapa gelintir orang.

Setiap hari bermunculan orang-orang yang mengerti dan memahami kekuatan teknologi komunikasi informasi ini, dan fenomena ini terjadi di mana-mana di dunia. Teknologi komunikasi informasi pun berkembang menjadi komoditi yang dicari orang, dan menjanjikan kekayaan yang berlimpah seperti yang dialami Larry Page dan Sergey Brin yang menghasilkan mesin pencari digital paling canggih di dunia yang disebut Google.

Aplikasi gratis

Fenomena ini juga ditunjukkan situs web Zoho (www.zoho.com), situs yang memberikan jasa aplikasi dengan mengisi nama dan sandi. Yang menarik dari Zoho ini adalah produk-produk yang ditawarkan mirip dengan Office Professional buatan Microsoft, dengan menawarkan aplikasi seperti pengolah kata, pengolah angka, perangkat presentasi, pembuat catatan (seperti OneNote buatan Microsoft), dan berbagai aplikasi lainnya.

read more>>

Saturday, March 1, 2008

ini adalah lagu favoritku sampai saat ini...
hehehe... orang yang pernah mengenalku akan selalu mengingatku dimanapun dan kapanpun..
dan merindukan kehadiran diriku... hahahaha... lama2 aku menjadi narsis...
ato aku sudah gila ya... hahaha... :D

Wednesday, February 27, 2008

So Much Idea

Aku hanya bisa diam memandangani layar monitor dan tangan di atas keybord, namun tidak menuliskan apapun. Terdiam, seolah sedang memikirkan sesuatu. Namun, jika anda bertanya kepada saya sedang apa saya dan apa yang saya pikirkan? Maka saya akan menjawab dengan diam saja. Anda tahu mengapa? Saya terlalu bingung dengan banyaknya ide. Hahaha… saya pasti sedang gila ketika saya menuliskan ini.

Saya benar-benar tidak tahu harus menumpahkan yang mana dan bagaimana. Sehingga akhirnya saya hanya menuliskan ini. Menguraikan bahwa saya sedang kesulitan dengan apa yang saya pikirkan. Hahaha… saya memandang diri saya sedang lesu tak bersemangat, duduk di depan komputer dan hanya diam saja. Wajah saya begitu memilukan seolah saya sedang tertimpa sebuah bencana yang sangat besar. Hingga akhirnya saya membaca ini dan… saya tersenyum… :)

Ah… sudahlah… gitu aja kok repot.

Would You Be My Partner?

Pernahkah anda bekerjasama dengan seorang partner yang hampir selalu kontra dengan anda pribadi? Pernahkah anda bekerjasama dengan seorang partner yang selalu tidak setuju dengan pendapat anda? Bisa jadi iya, bisa jadi juga tidak. Hehe…

Dalam beberapa program pengembangan soft skill mahasiswa, diantaranya PKM, ada satu kriteria penting yang menjadi syarat sehingga jika satu syarat ini tidak dipenuhi maka anda bisa dipastikan akan gagal mendapatkan sesuatu dari program pengembangan tersebut. Apa yang begitu penting sehingga walaupun karya yang anda buat sangat luar biasa bagus sekali akan gagal dengan kekurangan hal itu? Satu jawaban yang sangat pendek “Kerjasama Team”.

Alkisah, seorang mahasiswa berprestasi di kampusnya mengikuti sebuah program kreativitas di tingkat Kopertis. Dengan kemampuan IQ-nya, si mahasiswa membuat sebuah karya yang, katakanlah, luar biasa inovatif dan sangat masuk akal sekali. Sehingga, kalau saja dinilai mungkin akan mendapatkan nilai 10. Hemmmmm… luar biasa bukan? Setelah tiba di Kopertis, ternyata si mahasiswa ini tidak jadi memenangkan program tersebut. Hayah…??? Anda tahu mengapa? Ya, hanya gara2 si mahasiswa ini menyusun laporan tersebut tidak bersama beberapa temannya. Yang artinya, ia mengerjakan karya tersebut secara personal. Hmmm…

Ya, itu tadi kisah yang saya dengar secara sekilas. Bisa jadi benar, bisa jadi tidak. Tetapi, saya tidak mementingkan apakah cerita itu benar atau tidak. Saya akan mengatakan bahwa bekerjasama dalam team atau bekerja bersama partner adalah sesuatu yang saat ini sangat diperlukan dalam dunia apapun. Dalam setiap lowongan yang saya lihat di papan pengumuman di kampus saya, saya melihat hampir semua syarat yang harus dipenuhi oleh si calon pelamar adalah “Bisa bekerjasama dalam team”. Sedangkan syarat2 lainnya, ya begitu2 saja. Tamat S1/sedang menempuh tugas akhir, IPK minimal 2,75 dan lain sebagainya.

Bekerjasama dalam team memang bukan hal yang mudah dilakukan. Terbukti, saya pribadi pun masih pontang-panting untuk diajak bekerjasama dalam team. Saya merasakan sendiri, bagaimana menjadi anggota dari sebuah team bukanlah sesuatu yang mudah. Ya, memang kalau hanya sebagai anggota team itu sesuatu yang gampang, hal tersulit adalah bagaimana menjadi bagian dari sebuah team. Menjaid bagian team itu memang sulit dengan berbagai sebab yang hampir kesemuanya memang di luar kendali kita. Salah satu faktor kesulitannya adalah bahwa masing2 orang dalam team adalah orang2 yang sangat berbeda. Artinya, setiap orang dalam team memiliki karateristik sendiri2 dan memiliki keinginan yang berbeda.

Lebih sulit lagi, jika anda harus dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa anda harus menjadi pengelola sebuah team, atau bisa dikatakan anda harus menjadi leader dari team tersebut. Dalam sebuah pepatah dikatakan “Getting Good Players is Easy. But, Getting Them to Play Together is a Hard Way”. Saya menyadari itu dan merasakan sendiri. Itulah mengapa, ketika ada pemilihan ketua atau leader dari sebuah team, maka selalu ada pihak2 yang bilang ‘Anda saja! Anda saja!”. Semakin pinter orang2 dalam sebuah team, maka akan semakin sulit mengelola team tersebut. Apalagi, jika partner2 dalam team anda adalah orang2 yang kontra dengan anda. Hahaha… saya sedang kesulitan. :-S

Tuesday, February 26, 2008

Mengawal Pertiwi dengan Senjata Tua - Editorial Media Indonesia

MASALAH pertahanan negara menjadi perkara yang semakin merisaukan. Tidak semata oleh kalangan militer, tetapi oleh masyarakat luas. Kerisauan utama dan terutama adalah pada kondisi persenjataan yang uzur. Ibu Pertiwi kian tidak aman bermodalkan senjata-senjata yang lebih pantas menjadi barang rongsokan.

Fakta berikut memperkuat kerisauan. Sekitar 70% alat utama sistem persenjataan tidak bisa beroperasi karena usia tua. Itu adalah tingkat kesiagaan yang buruk, bahkan kritis bagi sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau dan luas mendekati 2 juta kilometer persegi (1.919.000 km2).

Belanja pertahanan Indonesia, memang, terkenal buruk. Tidak cuma sekarang di saat krisis keuangan masih menerpa, tetapi juga di era Orde Baru ketika minyak masih menjadi primadona. Alokasi APBN untuk pertahanan tidak pernah melampaui 1%.

Sekarang, ketika sistem persenjataan negara telah begitu buruknya, APBN 2008 untuk sektor pertahanan adalah Rp36 triliun, atau setara dengan 0,7% APBN. Angka yang sudah sangat rendah itu terancam menciut lagi karena Departemen Keuangan berniat memotong belanja Departemen Pertahanan 2008 sebesar 15% karena krisis anggaran.

Bila saat ini banyak yang berteriak tentang kerapuhan sistem persenjataan TNI, teriakan itu tidak disebabkan pikiran tentang ancaman perang dari mana pun. Dalam situasi damai pun sistem persenjataan seperti itu adalah bunuh diri. Apalagi kalau berbicara tentang situasi perang. Andai kata saat ini ada satu negara tetangga yang mengumumkan perang dengan Indonesia, tidak ada jaminan kita keluar sebagai pemenang.

Sesungguhnya kita telah kehilangan kedaulatan di laut karena tidak ada lagi kapal-kapal patroli TNI Angkatan Laut yang mampu menjaga wilayah ini dari pencurian ikan oleh nelayan asing dan penyelundupan. Ikan, kayu, dan pasir timah yang dicuri setiap tahun melampaui angka Rp100 triliun. Kapal perang TNI kalah cepat dari kapal ikan milik nelayan milik Thailand, Taiwan, dan Filipina.

read more on MIOL

Sunday, February 24, 2008

Pikiran Represif - Editorial Media Indonesia 24022008

SEBUAH studi tentang beberapa rancangan undang-undang menyimpulkan tendensi otoriter hidup kembali. Ia menyusup melalui pasal-pasal yang mengancam kebebasan berekspresi, kebebasan informasi, dan kebebasan pers.

Studi itu dilakukan terhadap enam rancangan undang-undang (RUU). Yaitu RUU Pers, RUU KUHP, RUU Kerahasiaan Negara, RUU Pornografi, RUU Intelijen Negara, dan RUU Kebahasaan.

Hasil studi itu akan semakin kuat jika peneliti juga mengkaji RUU Pemilu yang sedang digarap DPR. Dalam RUU Pemilu itu ada larangan untuk mengumumkan hasil penghitungan cepat (quick count) pada hari pencoblosan. Melanggarnya merupakan tindak pidana pemilu.

Maka penyelenggara quick count yang mengumumkan hasilnya dengan cepat dan pers yang menyiarkannya pada hari pemilu bisa masuk penjara. Jika Pasal 247 RUU Pemilu itu disahkan, kelak penjara Indonesia akan bertambah penghuninya dengan para cendekiawan riset serta pemimpin redaksi media massa.

Pikiran ingin kembali ke zaman represif memang tampak dalam semua RUU itu. Sangatlah kuat nafsu untuk kembali ke zaman Orde Baru.

Contoh, dalam RUU Pers yang sekarang disimpan di laci Menteri Komunikasi dan Informatika, terdapat pasal yang akan mengembalikan posisi dan kekuasaan Departemen Penerangan.

Caranya ialah mengatur pers dengan lebih detail melalui peraturan pemerintah. Misalnya, ketentuan tata cara hak jawab dan hak koreksi diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah (Pasal 5 ayat 4).

RUU Pers itu bahkan eksplisit menyebutkan adanya 'departemen yang bertanggung jawab di bidang media massa' (Pasal 16 ayat 3). Bertanggung jawab itu bisa berarti mengatur, menegur, menghukum, dan akhirnya memberedel. Terbayanglah Departemen Penerangan terutama zaman Menteri Harmoko berkuasa.

read more on MIOL

Friday, February 22, 2008

Editorial Media Indonesia - 22022008

TINGKAT keadaban dan peradaban sebuah bangsa bisa diukur dari kemampuan negara memenuhi basic needs warganya. Semakin banyak basic needs warganya yang dipenuhi negara kian beradablah bangsa itu.

Bagi negara yang tergolong beradab, basic needs seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan tidak lagi menjadi persoalan. Bahkan, pengangguran pun dijamin negara. Tidak ada warga negara yang mati karena kelaparan atau mati kedinginan lantaran tak memiliki pakaian. Itu sebabnya, mereka dijuluki sebagai welfare state.

Negara ini mestinya juga berkeinginan bisa menjadi welfare state. Cuma Republik ini masih miskin filosofi, strategi, hingga implementasi dalam memenuhi basic needs warganya.

Pelayanan kesehatan, misalnya, bisa menjadi cermin betapa negara masih gagap dalam memenuhi salah satu unsur dari basic needs. Padahal, pemerintah selalu menyebutkan kesehatan, dan juga pendidikan, sebagai bidang yang masuk kategori prioritas utama dalam pembangunan.

Namun, dalam praktiknya tidak demikian. Anggaran yang dikucurkan kepada kedua bidang itu masih tergolong kurang memadai. Amanat konstitusi yang mewajibkan alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN hingga kini juga belum terpenuhi. Sejatinya alokasi anggaran kesehatan juga sebesar itu, kalau bangsa ini tak mau selamanya menjadi bangsa yang rapuh.

read more on MIOL

Thursday, February 21, 2008

Utamakan Manusia Korban Lapindo - Editorial Media Indonesia

KURANG dua bulan, masalah Lapindo berusia dua tahun. Selama kurun itu, belum ada yang beres tuntas. Semburan lumpur yang berasal dari wilayah pengeboran PT Lapindo Brantas belum bisa dimatikan. Wilayah yang digenangi lumpur meluas dari waktu ke waktu. Tidak kurang dari 11 ribu kepala keluarga dari delapan desa harus kehilangan rumah dan harta benda. Ganti rugi pun belum tuntas.

Sedari awal malapetaka Lapindo seperti dibiarkan berada pada wilayah abu-abu. Terutama menyangkut pertanyaan siapa dan apa yang menjadi penyebab semburan lumpur liar itu. Pemerintah cenderung mengarahkan tanggung jawab kepada PT Lapindo Brantas, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki keluarga Aburizal Bakrie, pengusaha yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekarang.

Sementara itu, pihak Lapindo sendiri memikul tanggung jawab tersebut di tengah pertanyaan tentang keadilan yang terus menggoda. Apakah betul semburan lumpur itu berasal dari dan disebabkan oleh pengeboran yang dilakukan perusahaan tersebut? Pertanyaan itu menggoda karena fakta menunjukkan lumpur menyembur pada titik yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi pengeboran.

Pada titik itu sesungguhnya yang bertempur adalah logika hukum serta segala konsekuensinya dan logika kemanusiaan serta segala komplikasinya. Lapindo dan pemerintah secara faktual sebenarnya terlibat dalam komplikasi itu walaupun pertanyaan tentang penyebab semburan tetap menggantung.

read more on MIOL

Tuesday, February 19, 2008

“Mom, Dad, I’m Home!”

"Mom, Dad, I'm home." Begitulah kira2 kata2 yang kuucapkan begitu kakiku melangkahkan kaki memasuki pintu tua rumahku. Rumah yang ketentramannya sangat kurindukan dengan segala kasih sayang dan belai mesra serta peluk hangat dari kedua orang tuaku. Rumah dimana menjadi tempat tumbuhnya diriku dan belajar.

Betapa bahagianya diriku saat memasuki rumah dan bertemu dengan Mak-ku. Mak, begitulah aku menyebut orang yang telah mengandung dan melahirkan diriku. Aku langsung mencium tangan lembutnya dan memeluknya. Oh, ya Allah... hatiku tergetar saat memeluknya. Aku merasakan kembali kasih sayangnya yang telah lama tak kurasakan. Aku menemukan kembali hangat pelukannya yang telah lama tak bisa kudapatkan. Terima kasih, ya Allah...

Seingatku, aku pulang ke rumah terakhir kali saat Idul Fitri. Dan bulan Desember tahun lalu aku pengen banget pulang ke rumah. Namun, mengingat banyak hal yang harus dikerjakan sehingga aku harus menahan kerinduanku untuk bertemu Mak dan Bapakku. Keinginan itu bertambah kuat manakala aku mengikuti ESQ In House Training Beswan Djarum. Aku semakin pengen pulang... ya Allah... berikan aku kesempatan untuk bisa memeluk dan merasakan kasih sayang mereka... memang Allah tidak pernah melupakan hambanya. Aku diberikan kesempatan untuk pulang dan mencium tangan serta memeluk kedua orang yang telah memelihara dan membesarkan diriku dengan penuh kasih sayang. Aku tiba di rumah dan bertemu mereka berdua hari Jum'at, tanggal 8 Februari 2008 malam pukul 19.57 WIB. Tanggal 11 Februari 2008 aku sudah harus kembali untuk melanjutkan aktifitasku. Yah... aku memang hanya dua hari di rumah, namun itu sudah cukup membuatku bergembira dan seneng banget. Alhamdulillah... Terima kasih, ya Allah...

Oya, aku adalah seorang putra RONGGOLAWE. Tepatnya berasal dari sebuah dusun kecil bernama JOMBOK yang termasuk dalam wilayah desa SEMBUNGIN kecamatan BANCAR di kabupaten TUBAN tentunya. Hehe. Aku sempat khawatir saat mendengar kabar Tuban dilanda banjir. Gelisah, risau dan gundah karena memang aku tidak bisa menghubungi keluargaku. Namun, aku yakin keluargaku baik2 saja karena aku tahu posisi dan struktur tanah desaku. Aku yakin, kalau desaku tidak terkan banjir dan aku bersyukur tatkala aku sampai di rumah semuanya baik2 saja... terima kasih ya Allah atas penjagaanMu kepada keluargaku. Alhamdulillah...

Saturday, February 16, 2008

Menolak Pemekaran - Editorial MIOL

ARUS pemekaran wilayah mulai berbalik. Kalau selama ini hasrat untuk memekarkan wilayah seperti air bah yang tak bisa dibendung, setapak demi setapak kini kesadaran bahwa pemekaran justru menambah sakit tubuh wilayah mulai tumbuh.

Itulah yang terjadi Rabu (13/2) lalu, ketika sejumlah perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka menolak usul pemekaran Provinsi Papua Barat sebagaimana yang termaktub dalam 21 draf rancangan undang-undang (RUU) tentang pembentukan delapan provinsi dan 13 kabupaten yang diloloskan DPR menjadi RUU inisiatif dewan.

Dasar penolakan mereka sangat jelas. Yakni, jumlah penduduk Papua Barat yang hanya 2,3 juta jiwa tidak cukup untuk pemekaran. Selain itu, usia provinsi tersebut yang belum mencapai 10 tahun merupakan waktu yang prematur untuk dinilai kinerjanya dalam menyejahterakan rakyat.

Bagi Papua, pemekaran hanya akan menambah beban keuangan daerah. Sebab dana otonomi khusus Papua akan habis untuk anggaran aparatur birokrasi. Saat ini saja alokasi terbesar anggaran Papua diperuntukkan bagi biaya birokrasi, yakni 60%. Adapun untuk fasilitas publik dan urusan yang terkait dengan hajat hidup rakyat masing-masing hanya 20%.

Jika dimekarkan, anggaran birokrasi tentu semakin membengkak. Belum lagi peluang terjadinya penyelewengan anggaran proyek yang juga makin besar.

read more on MIOL

Malapetaka Interpelasi - Editorial MIOL

LAGI-LAGI interpelasi dipentaskan Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan. Sebagaimana beberapa interpelasi sebelumnya, pentas itu lebih mempertontonkan dagelan daripada substansi. Dagelan interupsi dan dagelan walk-out. Substansi dibiarkan mengambang agar menjadi alasan untuk interpelasi lanjutan.

Bantuan likuiditas Bank Indonesia, kebijakan yang diambil pemerintah 10 tahun lalu untuk menyelamatkan bank-bank dari kehancuran akibat hantaman krisis waktu itu, tiba-tiba disepakati menjadi agenda interpelasi di akhir masa sidang tahun 2007 tanpa banyak keberatan dari fraksi-fraksi.

Dalam sidang interpelasi kemarin, DPR lebih sibuk mempermasalahkan ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono daripada menjawab persoalan paling krusial, yaitu bagaimana dengan keputusan-keputusan pemerintah sebelumnya tentang penyelesaian BLBI yang hingga kini masih berlaku dan sah.

Dengan mempersoalkan terus-menerus ketidakhadiran Presiden dalam sidang interpelasi, DPR telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Karena sangat jelas dalam aturan bahwa Presiden bisa mewakilkan kepada menteri untuk menjawab interpelasi di DPR. Kalau terus mempersoalkan perkara yang sudah terang benderang aturannya, patut dipertanyakan kesungguhan dan kapasitas belajar para anggota dewan terhormat itu.

Kekonyolan tidaklah terbatas pada keasyikan DPR membelenggu dirinya pada pembodohan. Tetapi lebih dari itu, DPR ikut menenggelamkan bangsa dan negara dalam kekelaman yang amat fundamental.

Pertama, dengan mempersoalkan BLBI, DPR sesungguhnya tidak berupaya menegakkan hukum, tetapi menjalankan destruksi. Bahaya terbesar bagi bangsa ini ke depan adalah pengingkaran terhadap legalitas kebijakan masa lalu. Pemerintahan masa kini bersama DPR masa kini mengeliminasi keputusan pemerintahan sebelumnya. Dengan demikian, tidak ada permasalahan yang selesai di Republik ini. Itu ketololan yang amat menyedihkan.

read mor on MIOL

Sunday, February 3, 2008

Belum Bisa Posting

Hidup itu memang terus berjalan. kadang sepi sekali seperti tak punya sesuatu untuk dibicarakan dan dilakukan, dan kadang sebaliknya, banyak hal yang harus dikerjakan.
saat ini aku mengalami masa pilihan kedua, yakni banyak hal yang harus dikerjakan dan ada beberapa hal yang harus ditinggalkan untuk menyelesaikannya.
termasuk salah satu yang harus ditinggalkna dulu adalah posting di blog dan mengunjungi kawan2 sejawat (welehhhh....)...

maafkan aku kawan2, karena aku belum bisa posting karena ada banyak hal yang harus dikerjakan dan ada beberapa hal yang harus ditinggalkan sementara untuk menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan. terima kasih atas kunjungannya dan mohon maaf karena belum bisa berkunjung balik. ini ku tulis dengan terburu-buru, jadi maaf juga kalau susunan kata-katanya berantakan dan kacau... hehehehe... :D

Sunday, January 27, 2008

myLinks is back

Alhamdulillah... ujianku sudah usai. Ujian Akhir Semester Ganjil kemarin aku lalui selama dua minggu. Sebuah perjuangan untuk mendapatkan yang terbaik. Sebenarnya ujian kali kemarin kulalui dengan berbagai masalah (namanya juga hidup sebagai manusia ya...). Bagaimana tidak? Lha wong link kawan2 ilang semua... aku yo jadi bingung harus bagaimana, soale sudah sebanyak itu. Lha kalau harus nulis satu2 lagi kan yo capek deh... dan setelah ujianku usai, kusempatkan tuk menulis ulang semua link kawan2... dan alhamdulillah, sudah selesai... kali ini kusimpan dalam penampung lain, yaitu Blogrolling.com – semoga bisa langgeng... amiien...

Wednesday, January 9, 2008

Kecewaku pada Oggix.com

Pencarianku pada blog pribadiku pada akhirnya aku akhirkan di blogspot. Provider blog yang mempunyai hubungan dengan Google ini menarikku dalam kepuasan ber-blogging ria. Pencarian template akhirnya menjadi target selanjutnya dalam daftar kegiatan mengenai blog, selain pencarian cara bagaimana supaya aku bisa selalu update blogku dengan berbagai cara yang terbilang tidak bermodal. Hehe...

Berbagai template kucoba hingga harus mengorbankan pengembalian widgets yang sudah terpasang bolak-balik, bongkar pasang dan sebagainya. Ketidakpuasan diriku sebagai seorang manusia akhirnya membawaku untuk membuat blogRoll menjadi tidak bergantung di provider melainkan aku serahkan pada oggix.com, sebuah website yang memberikan account untuk membuat counter, link manager, dan pagerank serta lainnya yang disediakan secara gratis.

Bermodal kepercayaan untuk memanage link yang lumayan banyak, aku menyimpannya di oggix dengan harapan kemudahan saat aku ingin mengganti template blogku. Setelah menyimpan beberapa link, aku mengcopy kode yang diberikan untuk kupasang pada widget blogku. Dan hasilnya, blogku terpasang link2 blog kawan2 yang lumayan banyak. Bagusnya juga, ternyata avatar masing2 link terlihat dengan jelas, walaupun ada avatar yang gambarnya hanya tanda tanya saja. Hehe.. lupa.. punya siapa ya..?

Beberapa hari link2 itu terpasang dengan masih belum sempurna. Managementku sepertinya kurang bagus. Hingga aku kaget saat menyaksikan apa yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri. blogRoll yang kubuat hilang seluruhnya. Tanpa terkecuali. Hanya tinggal satu link yang sebelumnya kuhapus pemberian dari oggix, yaitu IDWebhost. Aku kaget dan kemudian mengecek ke accountku. Ternyata, benar. Semua link yang kubuat hilang begitu saja tanpa jejak hingga tinggal link milik IDWebhost. Kenapa bisa begini? Kenapa link yang kubuat hilang begitu saja tanpa pemberitahuan? Kenapa? Dan kenapa? Apakah karena link IDWebhost yang sebelumnya ada saat pembuatan aku hapus? Kalau memang harus mencantumkan link tersebut, mengapa tidak di berikan 'license agreement' sebelumnya? Bagaimana dengan nasib link2 di accountku yang hilang? Tidak ada jawaban dan pemberitahuan hingga saat ini.

Kawan2, mohon maaf kalau link2 temen2 semua hilang begitu saja. Aku tidak bermaksud menghapusnya, justru aku ingin menambahnya. Namun, kenyataannya link2 itu hilang begitu saja. Maafkan aku... hiks...hikss.... sekarang aku akan mengumpulkan link itu lagi, tapi nanti setelah aku UAS. Aku sedang UAS dan ingin mendapatkan yang terbaik. Amiien... Jadi, do'akan aku ya... arigato gozaimasitah

Tuesday, January 1, 2008

‘Males Makan’

Kata orang 'Makanlah untuk hidup, tapi jangan hidup untuk makan'. Sebuah ungkapan seorang bijak tentang hidup dan makan. Tapi, akhir2 ini aku merasa males banget buat makan. Bawaannya kalo mo makan gak pengen. Mulai dari rasanya eneg, dan lain sebagainya. Seolah, aku tidak pengen makan dan seolah makan adalah sesuatu yang rasanya membosankan. Memang sih, sebagai anak kos aku harus mengakui bahwa aku tidak bisa makan semauku. Kalo pengen makan ini, harus mikir beberapa kali sebelum memutuskan. Tahu sendiri kan, kondisi anak kos. Hehe... akhir2 ini bawaannya cuman pengen makan sayuran aja. Gak banget kalo disuruh makan nasi. Bahkan, makan daging saja tidak mau, aneh ya... :D rasanya kalo ngliat daging, nasi eneg dan akhirnya males makan.

Aku juga gak tahu kenapa bisa kayak gini. Sepertinya sudah sejak lama aku ngerasa males makan. Namun, ini menjadi kumat lagi setelah dari Bandung kemarin. Waktu outbound dan setiap hari makan sama daging sapi atau ayam. Kalau orang lain memang sepertinya mereka nikmat2 saja, tapi tidak buatku. Aku justru merasa bosan dengan itu. Menurutku terlalu monoton walaupun itu adalah daging. Aku juga tahu bahwa daging itu enak dan bergizi, namun tetap saja tidak mau. Hehehe...

Pada akhirnya dengan sedikit memaksakan, aku makan juga. Yah, bukankah hidup harus terus berjalan dengan segala resiko dan pilihan2 yang ada..?! aku tahu bahwa hidup harus memilih dengan alasan yang sudah diketahui dan dimiliki. Aku memilih memberi makan untuk cacing dalam ususku agar mereka bisa tetap hidup. Aku memilih memberikan oksigen pada jantungku agar bisa bekerja sehingga aku bisa berpikir. Aku memilih makan agar aku bisa melanjutkan berbagi dengan semuanya. Itulah pilihanku dengan sejuta alasan yang kumiliki.

Hidup adalah pilihan-pilihan, anggapan-anggapan dan hidup adalah menurut apa yang kau pikirkan. Itulah menurutku - ahmadSaifulMuhajir.

Semangat Berbagi

Tidak terasa hari ini adalah tahun 2008. Pergerakan dari hari ke hari di tahun 2007 sudah aku lalui dengan sedemikian rupa untuk terus belajar menjadi orang baik. Dan, di bulan pertama tahun 2008 ini aku mengambil tema 'SEMANGAT BERBAGI' untuk hidupku. Kenapa 'SEMANGAT BERBAGI'?

Di awal tahun ini, aku ingin membagi semua pengetahuan dan apa yang kumiliki. Namun, aku tidak bisa membagi semuanya memang. Bukan karena pilih2 atau bagaimana, melainkan lebih karena memang ada hal yang aku tidak punya sehingga tidak bisa aku bagi. :D Beberapa hal memang aku miliki, ilmu, rasa senang, bahagia, pengalaman dan lain sebagainya. Dan diantara hal2 yang kumiliki, aku juga tidak akan membagi semuanya. Lha kok...? iya lah. Mosok aku berbagi kesedihan atau hal yang tidak enak. Mungkin memang ada beberapa kesedihan yang akan kubagi jika itu memang perlu.

Perjalanan hidup dengan tema ini akan kumulai berbagi dengan orang terdekatku, kawan2ku dan orang disekitarku. Kemudian, aku lanjutkan melalui tulisanku di blog, semoga ada yang membacanya. Dan semoga itu semua akan bermanfaat bagi semua orang. Amien.

Yah... lupa mo nulis apalagi. Udah dulu deh, yang jelas tema hidupku adalah 'SEMANGAT BERBAGI' untuk bulan Januari 2008 ini, semoga bisa bermanfaat. :D