Sunday, December 30, 2007

Atas Nama ‘BEJO’

Atas nama 'bejo'. Sebuah judul yang aku temukan saat hendak menulis ini. Bukan cerpen tentang 'bejo' atau perjalanan seseorang bernama 'bejo', melainkan bejo yang ini adalah bejo dalam bahasa jawa atau dalam bahasa Indonesia berarti 'untung'. Tentunya, juga bukan seorang bernama 'untung' :D

Ini adalah tentang perjalanan diriku seorang ipull2010, yang alhamdulillah aku merasa sangat beruntung sekali menjadi diriku. Mengapa? Ini dia jawabannya :

  1. Beruntungnya diriku bisa dilahirkan dengan normal pada bulan ramadhan. Dan bisa sampai se gede ini karena karunia Allah.
  2. Beruntungnya diriku terlahir sebagai seorang warga negara Indonesia, dengan segala kekayaan yang tak akan pernah dapat dihitung. Walaupun, kutahu sampai saat ini banyak penyelewengan pemanfaatan alam ini.
  3. Beruntungnya seorang ipull2010, karena dilahirkan dari sebuah keluarga di desa terpencil. Lha kok..? hehe... bener. Karena terlahir sebagai seorang wong ndeso, maka aku mempunyai keinginan yang sangat besar untuk menjadi yang terbaik dan berusaha untuk berubah dari kebiasaan warga desaku yang –maaf- hanya begitu-begitu saja.
  4. Beruntungnya diriku juga bisa menempuh pendidikan sampai saat ini. Sebuah pendidikan yang aku tahu tidak semua orang di dunia ini. Aku tahu, beberapa orang di tempat lain, hanya bisa menempuh pendidikan hanya sampai SD, atau malah tidak sekolah sama sekali.
  5. Aku juga beruntung karena dilahirkan oleh Bapak dan Mak yang sangat luar biasa sekali. Beliau berdua adalah orang yang sangat luar biasa dalam pendidikanku dan saudara-saudaraku. Mengajari kami bagaimana kami harus bersabar dan bertahan dengan segala kekurangan dan ujian yang harus kami hadapi.
  6. Beruntung bertemu dengan orang2 yang hebat sekali. Mulai dari pacar2ku (hihihi..jadi malu) yang terdahulu, teman2 seperjuangan saat aku sekolah dan jauh dari rumah. Hingga orang2 yang tidak pernah aku temui, namun aku tahu mereka selalu ada.
  7. Beruntungnya diriku karena aku gak punya Ha-Pe. ??? kok??? Bener sekali. Karena aku gak punya Ha-Pe, maka aku tidak boros pulsa untuk bermain-main. Hehe... walaupun dengan begitu juga kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan harus rela malu meminta dari kawan2.
  8. Beruntungnya diriku, karena aku belum diberi rejeki untuk membeli laptop atau komputer. Kenapa lagi ini..? ini adalah karena kalau aku punya laptop atau komputer pasti aku akan sangat sibuk dengan komputer, dan sosialku akan berkurang. Selain itu, dengan aku gak punya laptop atau komputer, aku bisa belajar bersama dengan kawan2 yang punya. Hehehe...
  9. Beruntungnya aku, karena lahir pada tanggal 19 Mei 1986. Kenapa ya...? ah... lupa..
  10. Dan masih banyak keberuntungan yang sepertinya tidak akan bisa disebutkan.

Begitulah, perjalanan diriku dengan atas nama 'bejo'. Sebuah perjalanan seorang ipull2010 yang sangat beruntung. Terima kasih semuanya...

Saturday, December 29, 2007

What I did on 2007

Ini adalah salah satu Pe-eR yang harus aku kerjakan akhir tahun ini, tahun 2007. Sebuah Pe-eR dari dessy tentang apa yang sudah aku lakukan selama satu tahun kemarin. Sebenernya, sepertinya banyak hal yang terlupa pada setahun 2007 ini. Karena sejujurnya aku memang pelupa. :) Tapi, kata Bunda Azra, aku bakal diberi hadiah sepuluh jari kalo Pe-eR ini aku kerjakan. Hehehe…

Perjalanan selama satu tahun 2007, sepertinya hari2 yang cukup membuatku banyak berubah seiring bertambahnya usia juga. Dan ini dia :

  1. Berhasil melupakan seseorang yang sudah meninggalkanku untuk menikah dengan orang lain. Hihihihi…
  2. Lolos seleksi untuk jadi asisten laborat di universitasku walaupun dengan ujian yang lumayan tidak berhasil.
  3. Lolos kembali saat ujian ulang asisten lab semester berikutnya, walaupun dengan ujian yang lumayan ancur juga.
  4. Diterima di laborat praktikum hardware dan jaringan sebagai asisten semester ganjil, dan ini tanpa melalui tes sama sekali. Hihihihihi…
  5. Menjadi ketua panitia kegiatan yang lumayan aneh. Seharusnya hanya diadakan satu kali, tapi karena ada beberapa hal, akhirnya jadilah kegiatan diadakan dua kali. Sepertinya ini adalah kegiatan yang paling aneh selama kehidupan organisasiku dan yang jadi ketuanya, aku. Hihihihi…
  6. Di tanggal yang lumayan imoet, 07 – 07 – '07, dipilih menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan. Sebenernya sih, karena kandidat yang mentok antara aku sama nissaDwi. Dan setelah melalui pengasingan, akulah yang kepilih dan nissaDwi jadi SekUm. :D
  7. Belajar bersabar dan menjadi orang jujur setelah ketemu dengan si dia. Seseorang yang membuat hatiku kadang2 gembira, kadang2 juga sedih, merana dan sebagainya. Hihihihi… belajar mencintai.
  8. Menjalani kehidupan sebagai KetUm, dengan begitu aku belajar untuk membagi waktuku yang dari dulu gak pernah beres. Jadi bangun pagi2, dan membagi waktu antara HM, asistensi, dan kuliah. Kehidupan yang lumayan berat.
  9. Mengikrarkan diri untuk eksis di dunia perbloggeran. Dengan begitu aku bias berkenalan dengan banyak orang, termasuk dessy dan bunda azra..
  10. Lolos seleksi untuk menjadi beswan Djarum 2007/2008. Setelah melalui seleksi tahap pertama dan psikotest, aku diterima. Alhamdulillah, terima kasih Tuhan…
  11. Sebagai lanjutan dari kegiatan sebagai beswan Djarum, ikut preview ESQ yang keren banget. Dan katanya, akan dilanjutkan dengan kegiatan ESQ-nya bulan Februari 2008 insyaAllah.. semoga… kemudian bulan desember, dapet ilmu yang banyak banget di kegiatan Outbound Motivation Achievement Training di Lembang, aaa…. Akhirnya aku ke Bandung… hihihihi… bertemu dengan orang2 dari berbagai propinsi, duhh… senengnya… postingan ilmunya tunggu dulu ya…

Terima kasih buat temen2 semua. Bersama kalian kehidupanku menjadi lebih baik sekarang. Terima kasih juga buat kawan2 blogger, dengan begitu aku menjadi lebih tahu tentang blog dan lain sebagainya. Mari sambut 2008 bersama dengan damai dan hati yang cerah…

HAPPY NEW YEAR 2008
and VISIT INDONESIA YEAR 2008

Saturday, December 22, 2007

Maaf...

Mohon maaf. hanya itu kata yang bisa kukatakan pada kawan-kawan semua, maaf atas ketidaknyamanan beberapa hari ini. ini semua adalah bermula dari niatku mencari template yang bagus berbasis web 2.0. aku memimpikan blog burukku ini menggunakan template web 2.0, dengan begitu akan menjadi blog yang layak untuk dikunjugi walaupun isinya tidak seberapa atao malah bisa dikatakan catatan biasa saja.

sekali lagi, saya mohon maaf kawan. sampai saat ini aku belum bisa menemukan template web 2.0 yang tepat. sehingga akhirnya aku kembalikan seperti ini. sementara ini masih akan terus mencari template yang cocok. kalau kawan2 punya link ato saran, aku akan sangat berterima kasih sekali...

have a nice blogging.... :)

Sunday, December 9, 2007

Sekelumit Ceritaku

Terlahir sebagai seorang ndeso, aku memang cupu. Dengan perawakan yang biasa saja, aku menjalani hidupku sebagai bocah ndeso tanpa prestasi apapun. Di taman kanak-kanak, aku hanya seorang bocah kecil dengan pipi tembem yang setiap harinya membuat repot guru dengan mimisan. Sebuah kebiasaan yang tidak biasa bagi orang normal, namun itu menjadi hal yang setiap hari terjadi padaku.

Memasuki Sekolah Dasar tak juga membuat nasibku, aku masih seorang bocah dengan perawakan kurus dan sepatu butut yang robek di ujung depan dan sisi jari kelingking. Terbiasa dengan kejepit pintu atau ketimpa kursi yang membuat kuku jempol kaki kananku terlepas. Kelas enam sekolah dasar aku bahkan tidak bisa menggambar sama sekali, bahkan gunung sekalipun.

Sekolah lanjutan tingkat pertama adalah sebuah perkenalan dengan komputer. Sebuah perangkat yang pada akhirnya membuatku jatuh hati. Sebuah perkenalan dengan DOS entah versi berapa. Saat itu aku tidak tahu, apa itu versi dan tentangnya.

Setingkat sekolah menengah atas, Madrasah Aliyah, menjadi tempat penempaan dan perjuanganku mendapatkan pengetahuan tentang komputer dengan berpetualang di sebuah kota yang memakan waktu 10 jam dari desa kecilku. Sebuah petualangan dengan belajar komputer lewat mencuri. Bukan mencuri komputer, tetapi mencuri waktu dan kesempatan untuk bisa belajar tentang komputer. Perjuangan hingga harus terjepit jendela dengan lebar tak lebih dari 20 centi. Hingga dinobatkan sebagai kontributor penggodokan proposal persetujuan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, yang pada akhirnya membuatku keluar dan berpindah sekolah, dan oleh guruku aku tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti kelas komputernya. “Enough!” She said.

Kelanjutan kecintaanku pada komputer membawaku pada dunia internet di sebuah kota industri yang panas. Delapan bulan bersama si kembar membuatku tertarik dan memutuskan untuk melanjutkan pengetahuanku tentang komputer dan apapun tentangnya. Hingga membawaku ke sebuah keberuntungan yang tak pernah aku pikirkan sama sekali. Kuliah di sebuah universitas bergengsi tempatnya orang2 berduit. Banyak tetanggaku bertanya, “How it can be?”

Ini bukan cerita tentang kesombongan, karena sampai saat ini aku masih belum bisa apa2, kecuali menipu diriku sendiri. ;-)

Terima kasih ‘tuk Dico dan Ariz atas pinjaman komputernya, eL atas pinjaman laptopnya, Fahri atas ilmunya, dan semua yang dengan ikhlas memberikan yang aku minta.

Sebuah Pengakuan

Ini adalah sebuah pengakuan
Ini bukan sebuah puisi
Karena ini adalah sebuah pengakuan

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah ndeso yang beruntung
Bisa kuliah di sebuah universitas sekelas UDINUS

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah yang banyak omong
Sehingga setiap saat membuat orang sakit hati

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah dengan egoisme tingkat tinggi
Dan tak pernah mementingkan orang lain

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah yang jahat
Dengan segala ucapan dan kejahilannya

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah bodoh dan tolol
Yang sering mengulang kesalahan yang sama

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah yang tak bisa apa-apa
Bahkan, hanya membuat sebait puisi sekalipun

Ini adalah sebuah pengakuan
Tentang aku
Seorang bocah idiot
Yang tak pernah membuat orang lain bahagia dan tersenyum

Ini adalah sebuah pengakuan
Ini bukan sebuah puisi
Karena ini adalah sebuah pengakuan

8th, December 2007 - Inspirated by Night and Heaven

Wednesday, December 5, 2007

"The Bad Packets Stop Here!"

IPCop is a specialized Linux distribution whose sole purpose is to safeguard the computers and networks it is installed on. The distro proudly claims, "The Bad Packets Stop Here!" I recently installed IPCop 1.4.16 on my SOHO LAN, and found that it accomplishes what it sets out to do.

My LAN is constantly in a state of flux, but at a minimum it contains at least two computers and a wireless access point. I use the wireless router both for Internet access from my laptop and to provide access to a Hewlett-Packard network printer that's located in a spot where a cable would be inconvenient. I add and remove the odd computer from the mix on an ongoing basis.

I mention my LAN topography because the first thing you should do when considering an IPCop deployment is to plan its configuration. IPCop can handle everything from a single machine to a LAN with both wireless access and Internet-facing servers.

The software provides the ability to create different zones on your LAN, with varying degrees of security, and with each having its own network interface card. If your Internet connectivity is Ethernet, you'll need at least two NICs in the machine it's installed on, and perhaps as many as four in total, depending on your LAN. If you connect to the Internet by modem, you may need only one.

complete story>>

Vista Genuine Advantage "Kill Switch"

Microsoft plans to eliminate the most controversial of its Windows Vista anti-piracy features in the OS's upcoming Service Pack update.

The company now plans to ax Vista's "kill switch", which disables features of the operating system when it appears to be counterfeit.

"Although our overall strategy remains the same, with SP1 we're adjusting the customer experience that differentiates genuine from non-genuine systems in Windows Vista and later in Windows Server," Mike Sievert, Microsoft's vice president of Windows product marketing, said in a statement.

The current release of Vista includes Windows Genuine Advantage (WGA) anti-piracy features that disable aspects of the operating system should a user fail to provide a "genuine" keycode. Following a grace period, portions of the OS remain disabled until the user provides a code that can be verified by WGA.

the Complete Story>>

Friday, November 23, 2007

Spam [sebel...]

diantara beberapa email, email dari gMail yang paling aku perhatikan. setiap ada kesempatan membuka, halaman web pertama yang aku buka adalah gMail. dan memang email inilah yang setiap hari inboxnya dimasuki lebih dari 30 email.
namun, akhir-akhir ini aku merasa sebel dengan email yang satu ini. setiap sekitar 5 sampai 10 menit, maka akan nongol spam yang tidak hanya satu. ketika awal dimasuki spam semcam ini aku seneng (maklum masih OOT) namun setelah tahu akhirnya aku bosan dan merasa capek harus menghapus lebih dari 100 spam setiap hari. isi spam ini cukup beragam mulai dari laptop free, motorola RAZR free, iPod free, MP3 Touchscreen free, dan sampai credit card (yang ini sih gak free...). namun, sayangnya tawaran ini semuanya hanya untuk U.S. Resident. artinya, aku hanya bisa klik dan tidak akan dapat dilanjutkan. caranya cukuip mudah, dengan melengkapi biodata dan nomor telepon serta nomor identitas. sempat aku coba kalo tidak salah 2 kali klik pada link yang berbeda dan kemudian aku tidak bisa meneruskan untuk mengisi nomor telepon dan nomor identitas, karena jumlah karakter telepon kurang dari dua belas digit. padahal nomor simcard hape kan biasanya dua belas. jadilah selalu mandeg pada halaman itu.
dengan begitu akhirnya aku hanya bisa men-select all spam yang isinya semacam itu, selanjutnya klik delete... yang bikin sebel adalah spam ini setiap harinya lebih dari 100 yang masuk, padahal kalau diselect all, berarti email dari admin yang masuk ke spam akan hilang... lagipula beberapa newsletter juga masuk ke spam...
akhirnya aku menggunakan cara dengan mengidentifikasi newsletter sebagai not spam, selanjutnya begitu spam semacam ini datang lagi, aku akan select all dan delete all spam... dan lumayan, tidak begitu buruk untuk sebuah ide bodoh...
isinya hampir semuanya tentang itu... dan hal inilah yang membuatku sebel dan capk deh...

Tuesday, October 30, 2007

Puisi Mahasiswa Accounting

Wahai Kekasihku...
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku

Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva

Wahai mutiara kalbu ku....
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu

Wahai bidadariku....
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo
mungkin cinta kita harus dijurnal balik...

Monday, October 22, 2007

.NET akan mundur dari SOA

semakin banyak saja perusahaan yang merencanakan untuk menggunakan deployment service-oriented-architecture (soa) dengan platform java. peningkatan yang cukup tajam ini terjadi selama enam bulan teakhir ini, sedangkan .net mengalami penurunan sekitar 20 persen.
walaupun .net masih mentargetkan sekita 31 persen, namun sebagian pengguna platform .net akan beralih ke java sekitar 28 persen. sepertiga dari perusahaan yang akan ataupun yang telah memiliki web berencana untuk mengimplementasikan soa, dan lebih dari 70 persen dari dari jasa penulisan web memiliki pengalaman dalam cost saving, terutama dalam penggunaan kembali kode dan otomasi proses.
hmmm.... bagaimana ya nasibnya .net nanti akhirnya?

read more about soa>>

al_Muhajir | inspirations of Me***
http://www.ipull2010.co.cc

SOA and Web 2.0 Enhancing the Internet

SOA dan Web 2.0 ternyata akan membawa perubahan besar dalam dunia internet, ini dia bincang2 bagaimana SOA dan Web 2.0 ke depan. sebuah wawancara dengan Rymer, Vice President dan Analyst Senior di Forrester Research tentang SOA dan Web 2.0.

Question: What is SOA, and why is it so important for today’s businesses?
Rymer: SOA is a set of ideas or principles. In many ways it’s nothing new, when you consider that we’ve been building distributed applications for nearly 20 years. We’ve learned a lot along the way, and SOA represents a lot of that knowledge. We’ve learned that modularity is important. We’ve learned the importance of having flexible software components that are accessible through well-defined interfaces. We’ve learned a lot about messaging and how to build applications that operate reliably across network links. SOA embodies the best of these ideas, and it relies on Web services to make distributed applications more accessible and affordable.
Oracle Magazine: How does SOA lay a foundation for Web 2.0?
Rymer: Initially what we had on the internet was pages of information. SOA and Web services protocols let us go beyond this simple paradigm of presenting static information. They enable us to create real applications and conduct transactions over the internet. SOA helps with two key aspects of these applications. First is combining data. A lot of the information that people use today comes from the internet. Other information comes from internal databases, and it often has to be combined with the online information in a meaningful way. Delivering that information through a Web service insulates the applications that use that information from changes in the surrounding infrastructure. Once we can plug services into social networks, we can evolve them to serve user needs with social metaphors like blogs, wikis, and RSS feeds. Without SOA, Web 2.0 isn’t very interesting because the systems are too brittle, too static, so they can’t evolve to use these new capabilities. At Forrester, we call it “design for people, build for change.” Without SOA, it just doesn’t happen.
Oracle Magazine: What’s the best way to approach SOA when you’re confronted with a legacy environment?
Rymer: Start by identifying valuable information from that legacy and then build either a Web service or a REST [representational state transfer] service that accesses that information and makes it broadly available. Of course, once you start exposing key information through Web services, you’ll find that the users want to do more with that information than you initially envisioned. Often they want to use it to drive their own business processes. Thus you need some way of ensuring that the interaction with that Web service proceeds with integrity, that you can handle exceptions, that you can complete secure transactions. You need more automation, and you often need to pull in more than one information source. That’s when you look to a BPM [business process management] tool like Oracle BPEL Process Manager, which describes flows of information, sequences, and more-complex workflows.
Oracle Magazine: Application developers have created sequences and process flows before. What’s new about BPEL?
Rymer: Earlier integration flows were proprietary and attached to an individual product. What BPEL does, like any other standard, is open up this programming domain to lots of people. In the context of Web 2.0, we have to recognize some limitations. BPEL was designed to automate system-to-system flows. Human workflow is different. It calls for task lists and forms and versatile ways of interacting with users that don’t apply when you are creating system-tosystem interfaces. BPEL is evolving, and within a couple of years it will have these human workflow commands. In the meantime, Oracle and others have created extensions to BPEL to allow people to add human workflow to their applications. [Oracle Business Process Analysis Suite includes these process components: Business Process Architect, Business Process Repository, Business Process Simulator, and Business Process Publisher.]
Oracle Magazine: Can you bring this to life with a Web 2.0 example?
Rymer: Imagine how a law firm or construction company could create a social network like LinkedIn to organize contacts and connections. This could be a great way to match resources and skills to the needs of each project, or to pull together a team quickly to respond to a Request for Proposal. We’re beginning to understand how to apply these ideas to business.

taken from Oracle Magazine 20071112

al_Muhajir | inspirations of Me***
http://www.ipull2010.co.cc

Top 10 of This Month

top 10 this month:

1. JRocks feat Prisa - Kau Curi Lagi
2. Peterpan - Di Balik Awan
3. Naff - Seharusnya Kita
4. Counting Crows - Accidentally in Love
5. Linkin Park - What I've Done
6. Gigi - Kagum
7. JRocks - Spirit
8. Kelly Clarkson - Never Again
9. Linkin Park - Real Life
10. Hoobastank - Running Away

al_Muhajir | inspirations of Me***
http://www.ipull2010.co.cc

Friday, October 5, 2007

Lebaran tahun ini

alhamdulillah, segala puji bagi Allah... Thanks GOD for your gifts...
puasa sudah berlalu lebih dari 20 hari, ini berarti sedang memasuki 10 hari terakhir bulan puasa, dan tentu saja berikutnya adalah hari raya Idul Fitri. hari kemenangan bagi mereka yang mendapatkannya, dan hari dimana semua dosa akan diampuni oleh sang Maha Kasih dan Maha Ampun, Allah SWT. hari yang hanya dimiliki oleh umat Muhammad SAW.

menyambut hari itu, biasanya masyarakat akan berbondong2 untuk ke mal atau tempat belanja untuk mendapatkan barang2 baru. pakaian, mulai dari baju, celana, sarung, bahkan peci, dan segala macam yang mereka inginkan. hari2 terakhir ini sungguh merupakan hari2 sibuk bagi orang2 yang merasa ingin demikian adanya.

tapi... tidak dengan aku. aku masih sibuk dengan berbagai macam hal cengeng dan kecil. aku sama sekali tidak menyambut hari itu. bagiku hari itu... ah... entahlah... aku tidak merasakan apapun. jangankan baju baru, bahkan aku saja tidak memperhatikan kapan hari itu tiba. sepertinya semuanya serba biasa. tidak ada yang istimewa.

Ya Allah, maafkan aku yang selama ini masih jauh dariMu...
Ya Allah, maukah Engkau menghapuskan dosaku...?
maukah Engkau memerikan kesempatan kepadaku untuk bisa memohon maaf pada kedua orangtuaku...?
akankah Engkau mengijinkanku mendapatkan hari itu...? sehingga aku bisa memohon ampunanMu...?

Saturday, September 29, 2007

Sholawat dan Jablai...

Minggu, 16 September 2007, kira-kira pukul 15.30 aku menyaksikan dan tentu saja mendengarkan sebuah fenomena yang lain dari yang lain. Dalam acara yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi swasta tersebut menampilkan seorang tokoh agama atau masyarakat yang aku yakin gak ada orang yang gak kenal ama dia. Tampil di televisi? Ehm... setiap hari lebih dari sekali kayaknya. Terkenal? Of course, he did. Dia (atau beliau ya...) membawakan sholawat nabi Muhammad shalllallahu’alaihiwasalam (sholawat yang biasa dibawakan tiap hari kamis malam) dengan nada lagu jablai. Hehe...

Dengan gayanya yang ceria, dia membawakan sholawat tersebut dengan riang dan dengan nada lagu jablai yang manis dan lancar. Tahu siapa? Dia adalah seorang ustadz yang biasa mengisi acara-acara pengajian dimana-mana. Televisi, kota besar, dan dimanapun deh pokoke. Aku kaget aja dia bisa bawain sholawat dengan nada jablai yang lancar. UJ. Begitu dia biasa di sapa. Ustadz Jefri AlBukhory. Aku juga gak tahu acara apa. Aku menyaksikan dan mendengarkannya dengan kekehan kecil. Jadi teringat dengan rutinitas di desa dulu, tiap senin dan kamis malam kami mengadakan acara yang kami sebut ‘berjanjen’. Acara tersebut kami bawakan berisikan sholawat-sholawat untuk nabi Muhammad shollallahu’alaihiwasalam. Kebiasaan kami adalah ketika sudah bosan dengan nada-nada yang lama, maka kami akan membawakan dengan nada lain yang mengambil dari lagu-lagu populer. Baik itu dangdut, pop dan lainnya.

Kembali ke UJ yang membawakan sholawat dengan nada lagu jablai. Sebenarnya bagaimana ya? Boleh gak sih?

Aku sendiri adalah orang yang longgar dalam penilaian dan masalah ‘boleh gak boleh’, tidak sekeras orang lain yang lebih keras tentunya.

Hehe... aku pikir sih... boleh aja. Dengan catatan tentunya. Sholawat adalah sesuatu yang sudah seharusnya diberikan kepada nabi Muhammad shollallahu’alaihiwasalam, rasul Allah terakhir yang membawa Islam sebagai agama pelengkap. Bahkan Allah saja mengatakan Dia dan malaikat2Nya bersholawat kepadanya. Sesuatu yang agung dan tidak bisa dimain-mainkan. Sholawat dibawakan dengan nada lagu apapun adalah bisa-bisa aja asalkan dengan catatan tetap dihayati dan tidak dibawakan dengan maksud apa-apa. Dengan maksud tetap bersholawat dan tetap dihayati sebagai sebuah sholawat, bukan sebagai sebuah lagu jablai. Namun, ada baiknya jika dibawakan dengan nada yang lain yang lebih baik. Karena jika ini dilakukan oleh seorang ustadz yang dipercaya oleh masyarakat, maka aku khawatir menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan.

Sholawat memang seharusnya selalu disampaikan untuk nabi Muhammad shollallahu’alaihiwasalam, dengan nada bagaimanapun. Namun, ada baiknya jika dibawakan dengan nada yang lebih baik dan sopan. Jika harus dilakukan dengan nada yang mengambil dari nada yang lain (jablai misalkan) seharusnya dilakukan dengan penuh penghayatan yang mendalam, sehingga maksud sholawat tetap tersampaikan. ‘asa anyaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Monday, September 24, 2007

SEPI.......

ya Tuhan....
kok akhir2 ini hidupku jadi aneh ya...
sepi....
males....
gak konsen...
dah gitu sering lupanya nambah....

32

kenapa ya....?
ah... moga2 besok gak lagi...
gak enak banget hidup kayak gini...
rasane gak semangat hidup...
padahal hidup cuma sekali kan harus dinikmati...
begitu...?!

^*&%^&%$^#$@$%@$#%$&%^&^*(&*&(*)()*()&*&%^#%#

Saturday, September 22, 2007

Ramadhan, sebuah pembelajaran...

Siapa yang tak kenal jam karetnya orang Indonesia. Siapa yang tidak akan bilang bahwa orang Indonesia adalah ahli dalam hal molorisasi. Semua orang dari negara mana saja tahu akan hal itu dan mengakuinya. Sebuah kenyataan dan predikat yang tidak patut untuk dibanggakan. Sebuah predikat yang harus diubah dan dilakukan perubahan besar-besaran untuk ke depan lebih baik.

Ramadhan baru saja berjalan beberapa hari yang lalu. Bulan yang katanya penuh dengan rahmat, ampunan, kebahagiaan, keindahan dan lain sebagainya. Bulan dimana umat Muhammad shollallahu’alaihiwasalam menikmati berbagai kebahagiaan dan rahmat dengan berpuasa dan beribadah sebanyak yang mereka mau. Bulan dimana manusia yang beriman dipanggil untuk berpuasa agar menjadi hamba Tuhan (Allah) yang bertakwa. Panggilan yang hanya ditujukan oleh hambaNya yang beriman saja, bukan semuanya.

Bulan yang setiap harinya diawali dengan sahur sebelum memasuki waktu sholat shubuh (imsak), menahan nafsu, lapar, dahaga selama satu hari hingga tiba waktu maghrib untuk berbuka. Dan ketika waktu berbuka tiba, maka semua yang berpuasa harus berbuka tepat pada waktunya. Tidak ada yang boleh menunda hingga waktu isya’ tiba. Apa yang bisa dipelajari dari berpuasa? Jawabannya adalah satu, disiplin. Disiplin dalam menjalankan segala hal. Dimulai dari makan sahur sebelum shubuh untuk tidak ditembus batas tersebut. Dan yang paling penting adalah disiplin untuk tepat waktu pada saat berbuka. Bahkan disunnahkan untuk disegerakan. Sebuah pembelajaran untuk tepat waktu atau untuk menyegerakan hal yang sudah seharusnya dikerjakan.

Disiplin di bulan ramadhan ini adalah sebuah bentuk pembelajaran yang jika diterapkan maka akan menjadi sebuah kebiasaan dan keutamaan diri yang luar biasa. Kedisiplinan yang begitu utama dalam kehidupan manusia. Namun, sudahkah terlaksana dengan baik? Sudahkah diterapkan untuk disiplin selain saat berbuka? Datang ke tempat belajar (kuliah) misalnya? Lalu, bagaimana dengan janji-janji dengan teman, sahabat, atasan, dosen dan sebagainya? Sudahkah? Mungkin saya pun belum. Saya bukan menggurui atau menasehati, karena saya pikir semua sudah mengerti atau bahkan jauh lebih mengerti. Saya hanya mengingatkan dan mengajak untuk introspeksi dan pada akhirnya memperbaiki kebiasaan yang tidak layak untuk dipuji. Mari... ‘asa anyaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Sunday, September 16, 2007

'Ban Serep'...

Beberapa minggu yang lalu, saya berbincang-bincang dengan beberapa teman di bawah sebuah pohon yang cukup rindang ditemani semilir angin yang rasanya bagaikan di pinggir pantai (salah seorang mengatakan ‘semilire puooollll...’) ditemani seorang dosen yang kebetulan tidak ada kerjaan (hehe...). Perbincangan kami sebenarnya tentang organisasi kami, dan hal-hal menyangkut hal itu. Setelah cukup perbincangan tersebut, maka seperti biasa jika kami sudah bertemu dan ngobrol, perbincangan akan mulai berpindah ke hal-hal lain yang entah penting atau tidak.

Perbincangan hari itu membawa kami ke pembicaraan tentang pacar. Si dosen yang kebetulan sudah berumur (namun belum juga menikah) mengatakan bahwa mendobel pacar itu boleh saja. Siapa tahu suatu saat putus dengan satunya, jadinya kan sudah siap dengan penggantinya. ‘bukankah mobil punya ban serep sebagai ganti’ begitu katanya. Saya pun terkekeh dan menimpali, ‘setuju pak, ban serep itu perlu’. Suasana menjadi riuh antara setuju dan tidak setuju atau tawa kekeh yang memenuhi seantero bawah pohon rindang (hehe...).

‘Ban serep’... ehm... perlukah? Apakah perlu memiliki atau setidaknya menyiapkan pacar lain selain si dia? Lalu bagaimana menyikapinya?

Masing-masing orang mempunyai kebijakan tersendiri untuk dirinya. Dan masing-masing orang mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan apa yang ingin dilakukannya. Pacar lain atau ‘ban serep’ memang sebuah fenomena yang tidak jarang ditemui baik cewek maupun cowok. Memiliki pacar labih dari satu entah bertujuan sebagai ban serep atau sebagai wujud ingin disebut sebagai orang yang memiliki predikat pacarnya banyak. Hehe...

Memiliki ‘ban’ satu saja adalah hal yang cukup, dengan begitu pengaturan kehidupan dan pembagian jatah akan terasa mudah dan tidak akan menimbulkan keributan yang cukup berarti pada akhirnya. Dengan memiliki satu ‘ban’ maka akan mudah merawat dan menjaganya. Tidak ada perasaan berdosa karena harus membohongi satu untuk hal lainnya. Tidak ada kesulitan pembagian waktu dan hal lain pula. ‘ban’ yang cukup satu akan membuat kehidupan lebih indah, karena dunia hanya milik berdua, dengan memiliki ‘ban serep’ maka dunia akan menjadi milik berbanyak. Hehe...

Jika alasan ‘ban serep’ adalah sebagai ganti ketika ‘ban’ yang satu sudah tidak bisa diselamatkan, itu alasan yang bagus. Namun, dunia akan terasa lebih menantang jika ketika ‘ban’ sudah tidak ada dan usaha untuk mendapatkan kembali dilakukan. Akan lebih menantang jika anda harus mencari penggantinya melalui proses yang cukup memakan waktu daripada jika anda sudah punya ‘serep’nya.

Jika ada yang mengatakan, lha wong mobil saja punya ‘ban serep’, bahkan motor vespa saja punya kok... maka saya akan bertanya, apakah anda mau jika disamakan dengan ban (tyre)? Jawabnya ada di dalam hati anda, dan jangan lupa ini adalah sebuah wacana. ‘asa anyaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Saturday, September 15, 2007

Kewajaran...

Kemarin, saya diberitahu oleh seseorang yang mengatakan bahwa beberapa orang merasa takut ketika harus bertemu denganku. Ya Allah, apakah memang tampangku se-menyeramkan itu? Apakah wajahku se-menyeramkan monster godzilla? Sebagai orang yang lumayan (ehm..) dibutuhkan aku memang sering dicari. Dicari karena aku yang bawa kunci basecamp, kalau gak ada kan gak bisa nongkrong. Hehe... namun, beberapa diantara yang harus menemuiku merasa takut denganku dan akan berusaha untuk menolak. Begitulah, beberapa akan berusaha untuk tidak bertemu dengaku dan beberapa biasa saja ketika harus bertemu denganku.

Sebenarnya, aku hanya bertanya-tanya. Apakah aku memang terlihat seperti orang galak? Ataukah aku memang galak? Bukankah ketika bertemu aku juga biasa saja? Ah, entahlah. Aku tidak tahu. Aku menyadari apa yang mereka pikirkan. Bukan tentang apa-apa. Melainkan aku sadar bahwa itu adalah sebuah kewajaran yang manusiawi. Mengapa? Aku tahu, mereka yang bersikap seperti itu belum sepenuhnya tahu dan mengerti bagaimana dan siapa serta seperti apa seorang ahmadMuhajir. Mungkin saja mereka ketakutan karena trauma akan kejadian sebelumnya. Sejujurnya, aku sudah menurunkan tingkat kemarahanku beberapa bulan lalu. Dan aku akan berusaha untuk melihat segala sesuatu dengan hati dan pikiran yang jernih sehingga tidak mudah marah. Maklum saja, saya terlahir sebagai seorang bershio ‘macan’ dan unsur terkuat dalam diriku adalah ‘api yang kuat’. Ini memang sebuah tantangan buatku untuk bisa mengendalikan dengan baik. Sebuah tantangan luar biasa yang akan membuatku menjadi orang luar biasa pula.

Bisa jadi, mereka merasa takut karena pernah melihatku seolah sedang tidak ingin diganggu. Memang, beberapa hari terakhir aku terlihat agak tidak ceria seperti biasanya. Ini semua karena berbagai masalah yang belum juga rampung. Mulai dari masalah organisasi, yang cukup menguras pikiran, masalah pribadi dan sakit yang diam-diam menggangguku. Aku bersyukur karena harus menyelesaikan banyak sekali masalah dan gangguan. Karena itu berarti Tuhan ingin menjadikan diriku seorang yang kuat dalam segala hal. Thank’s God.

Sebuah kewajaran jika beberapa menganggapku galak dan sebagainya. Sebuah kewajaran yang manusiawi. Because they don’t know yet about me, about who i am. ‘asa an yaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Friday, September 14, 2007

Blog dan aku...

blog... begitu namanya, begitu tahu apa itu blog aku langsung jatuh hati dan rasanya tetap terperosok di dalam lubangnya.
sebuah lubang yang rasanya saya sulit untuk keluar dan mencari udara lain. namun, saya berterima kasih, karena dengan blog saya bisa mengenal sahabat saya tanpa harus duduk dan berbicara dari hati ke hati. yah, saya (dengan sombong mengatakan) sibuk.

awal perkenalan blog membawa saya untuk mencoba blogger, pada tahun 2006. tahun kedua kuliah saya di semarang. namun, saya tidak sama sekali mengurusnya, bahkan posting saja tidak. setelah mendengar wordpress, saya pun mencoba menyelaminya dan berhasil membuatnya. kembali lagi saya tidak pernah mengurusnya. payah memang...
berbagai blog hosting saya coba, cjb, aim, reallifelog dan segala macam blog hosting yang disediakan secara gratis memang. namun kesemuanya tak terurus dan terbengkalai sejak pertama kali dibuat. pertama kali. bukan setelah beberapa postingan...
saat ini blog-blog tersebut tidak pernah saya buka, artinya saya biarkan beberapa dan beberapa saya hapus karena malu, blog gak ada isinya. niat awal isi blog saya adalah isi dari apa yang ada di benak, otak dan pikiran saya, selain itu, saya juga ingin mengisinya dengan catatan harian yang bisa saya bagi dengan siapa saja yang mau membaca. walaupun saya tahu, mungkin yang membaca hanya 1 - 2 orang saja.

baru saja saya membaca sebuah postingan blog di ada apa dengan nge-blog dan saya merasa terketuk untuk menuliskan ini. maaf... bagi anda yang merasa keberatan dengan isi blog seseorang, saya pikir itu adalah sebuah kewajaran yang manusiawi. anda juga berhak menuntut jika ternyata nama anda dibawa ke postingan tanpa seijin anda.
namun anda sebaiknya tidak langsung menghujatnya, ada baiknya jika anda memberikan pendapat pada shoutbox yang sudah disiapkan. bukankah isi blog adalah terserah pada pemiliknya? saya mohon anda menanyakan pada hati kecil anda... isi blog adalah apa yang diinginkan oleh pemiliknya. saya membenarkan apa yang dikatakan bahwa blog adalah sebuah pendekatan personal secara tidak langsung. dengan postingan-lah kita bisa mengetahui bagaimana dan siapa si dia tanpa harus duduk berbicara dari hati ke hati. bukankah kita semua sibuk...

maaf bagi anda yang tersinggung... anda boleh melayangkan pendapat. namun sebaiknya anda tidak menghujatnya... kasihan orang yang anda hujat... siapapun dia, dia juga sahabat anda...

Monday, August 20, 2007

Wanita...

Wanita...

Malam ini aku menyimpulkan beberapa hal, yang diantaranya adalah ini. Tentang wanita...
Kesimpulan ini berawal dari kebiasaanku memperhatikan hal-hal yang terjadi. Dengan indera dan akhirnya melibatkan pengetahuan aku memang terbiasa menyimpulkan hal-hal yang bahkan tidak terlalu penting yang akhirnya menjadi sebuah kesimpulan yang menarik untuk didiskusikan.

Dulu, ketika saya masih pacaran, sebagai seorang yang saat itu masih pencemburu – syukurnya sekarang gak lagi – saya sering dibuat jengkel dengan tingkah dan laku (apa tingkah laku ya? Ah, tau?) yang dibuat oleh cewek (sekarang ya jadi eX, kan udah putus) saya yang memang saat itu menurut saya menjengkelkan. Dan satu lagi yang saya heran, kok seolah-olah cewekku menjadi tempat curhat teman-teman cowoknya. Dengan begitu kan mereka jadi tambah akrab, aku sebagai pacarnya kan khawatir kalo ending-nya aku diputusin gara-gara cewekku yang akhirnya jadian ama tu cowok. Nyebelin kan? Hihi... aku ketawa sendiri nih, kok jadi lucu sih kayaknya... ah tau? Aku lanjutin aja...

Dengan begitu seringnya harus jawab pertanyaan seputar hatinya si cowok, pulsa mantan cewekku – yang akhirnya aku sebut my-eX – cepet habis. Setahuku baru beli dua hari yang lalu, e... tau-tau udah habis. Jadi bingung... eh, gak papa ya aku cerita dulu... hehe...

Lho apa tadi ya kesimpulannya... kok jadi lupa...

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Oh iya, wanita... hehe... maklum saya agak pelupa, seperti tulisan saya sebelumnya di sini.

Inti cerita saya adalah bahwa ternyata cewek-cewek atau wanita lebih dipercaya oleh cowok untuk menyimpan rahasianya. Sebagai cowok aku juga gak menyangkal sih, kayaknya aku juga gitu. Hehe... :) gak tau kalo anda menyangkalnya, kan setiap orang punya pendapat lain. Ya to..? aku lanjutin dulu deh. Baik rahasia tentang dirinya, tentang keluarga, pacar, sahabat dan atau apa aja deh. Dan anehnya memang aku juga kayak gitu. Padahal aku tahu, kalo sebenernya tempat paling gak aman buat nyimpan rahasia adalah cewek. Fuihh... payah ya... JERK...

Tau kenapa cewek adalah tempat gak aman buat nyimpan rahasia? Waduh, agak berat nih nulisnya, ntar banyak yang komplain... jadi agak nervous nulisnya.

Mmmmm... cewek tu, waduh gimana ya bahasanya... jadi susah dibahasakan... gak nemuin bahasa yang tepat
........................................................................................................................................................................................................................................................................(*&(*^*$#@$@^$@^^*&)(&_)*_&^&$^%@#^#$&^)&_)*)_)*(&*^(*^&%$^$#%#^%&^)&_)*)(_++_+_(_)*)(&*%&*^&$%^#$@$%&*^*)&)_*)*)_*)(&^(%*&%$&*^*&)(*_))_*_)*()&(*^&%&*%^*&()_)*)_*_&*)(*(*&$&%&^*&(*_)_)_)&)(*%^*&&^^@%$@$%#^$#&%&*^&)*+_())+_(+__)&*()&*(^&%&*^*&()*_)(_)_&**(^*&%$^&$^&%(*&)(*)_*_)*_&*)((*(^()&_)*_)(*_+*_&*)(*%(^*&(*)(+_(+*_&(*^*&%&^$^%#%^#^%*(&()*)_(_)*)(&)(^*(%$#&%$^*(&)(*)__)*_)(&*(^&%^$%*(&)*_)(_)*_)&*(^(%*$^#&^)(*)_(_)*_))((%*&$%#^%^%&()*_)*&)^&(^(*)_(_(_*&)(&_)*_(_+*&(^*&%^)*_(_+*&^(*^)___________)^%&^$%^$#*%*^*^)(&*(%*$^#&^*^)*_&)**&*&%&$^&#&*^()&)_)&)...

To be continued....

Mataku berair...

Gak tahu kenapa, awalnya sih abis baca blognya sahabat baikku. Walaupun kita gak terlalu dekat, tapi dia adalah sahabat baikku. Sebenernya juga gak tahu kenapa sih bisa nangis. Lha wong, tau-tau mataku udah berair. Gak sampai ngalir sih... Cuma merembes aja kayak sumur...

Sebenernya isi blognya adalah tentang cerita-cerita dirinya dan macam-macam yang lainnya. Maklum juga sih, orangnya juga rada-rada narsis. Ya walaupun narsisnya gak begitu kebablasan. Ya, diantara postingannya adalah sebuah komentar dari temennya yang menurutku – begitu juga menurutnya – terlalu panjang. Lagipula intinya juga membuat orang sepertiku akan hanya bisa berkata ‘ya Tuhan, ni tulisan panjang bener, kapan selesainya sih. Ampun DJ (dukun jam)’ hehe... gak nyambung banget ya... ya... tulisannya emang panjang banget. Aku aja gak sampe baca semuanya. Aku baca beberapa baris dan ... done...

Sesungguhnya aku salut dengan dirinya yang menurutku cukup wise. Ya, aku bersyukur ternyata Tuhan itu memang terlalu baik dengan hambaNya, khususnya diriku. Aku dikaruniai teman-sahabat yang – semoga – semuanya baik. Walaupun kadang mereka membuat sesuatu hal yang tidak nyaman di hati, namun lebih banyak – kalo dipersenkan sih kayaknya 99% - mereka adalah teman-sahabat yang baik.

Si sahabatku ini yang ternyata juga adalah sahabatku yang kebetulan cewek (aku bingung mau nambahi pangkat apaan, habisnya takut mau sebut namanya, takut aja ntar orangnya malah marah...) saat menghadapi masalah yang ternyata endingnya cukup membuatku terharu dengan tindakan wise-nya.

Ah, entahlah. Sesungguhnya aku gak tahu mau nulis apaan... air mataku berair... dan pengen nulis... That’s it!... – ahmadMuhajir.

Sunday, August 19, 2007

Kita Semua adalah Dokter...

Siang itu Dinda baru saja pulang dari sekolah. Sesampainya di rumah ia menuju kamar dan berganti pakaian. Namun, ada yang aneh dengan rumahnya. Tak dilihatnya adik semata wayangnya yang biasanya menyambutnya di ruang tamu. Kemana dia? Akhirnya dia memutuskan untuk menuju kamar adiknya yang tepat berada di sebelah kamarnya. Barangkali dia tidur, pikirnya. Dibukanya pintu dengan perlahan. Dilihatnya Budi, adik semata wayangnya, tidur berselimut dengan mata terbuka.
“Kamu kenapa Bud? Sakit?” tanyanya.
Budi tak menjawab, namun jelas terlihat di matanya kalau dia sakit.
Dinda mencoba menyentuh dahi kening adiknya. Panas.
“Kamu demam? Aku kompres ya” bergegas dia menuju dapur untuk mengambil air dingin di lemari es.

Manusia diciptakan untuk merasakan kepedihan akan sakit yang harus ditanggung, entah penyakit mental atau penyakit fisik. Anda bisa setuju dan bisa saja tidak. Pernahkah anda berpikir bahwa setiap orang dilahirkan pasti akan merasakan sakit? Sakit fisik dan mental? Pernahkah anda berpikir bahwa setiap manusia (normal) yang lahir mempunyai sifat buruk? Saya tidak berharap anda membicarakan seorang nabi yang memang sudah terjamin akan setiap diri dan tingkah lakunya.

Begitulah. Anda tentunya tahu, bagaimana saat anda merasakan sakit kepala yang begitu amat menyakitkan ketika anda dihadapkan pada beberapa masalah. Anda juga masih ingat bukan, bagaimana ayah, ibu, istri (suami), anak, bibi, cucu atau siapapun kerabat anda berada di rumah sakit. Bagaimana si kerabat anda mengeluh apa yang dirasakannya. Sayapun yakin kalau anda masih mengingat bagaimana keadaan seorang cacat yang hanya memiliki satu kaki, atau mungkin hanya satu tangan, atau bahkan tidak sama sekali yang anda lihat di pinggir jalan, atau di layar televisi pada berita-berita pagi. Anda juga pasti masih ingat, bagaimana anda diputuskan oleh kekasih anda? Betapa hati anda merasa teriris-iris seperti daging dicincang. Anda merasa seolah-olah tidak ingin meneruskan hidup anda. Anda juga masih ingat bukan, saat anda ditolak oleh si dia. Padahal si dia adalah orang yang menurut anda akan pas dengan anda dan menjadi penyempurna hidup anda.

Saya yakin anda saat itu membutuhkan seorang dokter. Ya dokter. Kalau anda sedang sakit seperti demam dan sakit kepala mungkin dengan mudah anda akan menemukannnya di rumah sakit atau klinik. Anda tentunya bertanya ‘bagaimana mungkin saya membutuhkan dokter saat saya diputuskan oleh kekasih saya?’. Tahukah anda definisi seorang dokter?

Dokter secara umum adalah orang yang membantu orang lain untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Dari definisi tersebut, maka jelaslah bahwa dokter bukan saja seorang berjas putih hingga lutut dan membawa stetoskop. Memang, dokter bisa siapa saja. Bisa saya, anda, orang tua anda, kekasih anda, teman anda, adik anda, istri (suami) anda, bahkan mungkin orang yang baru anda kenal 1 menit yang lalu. Kita semua adalah dokter. Kita semua adalah pasien yang membutuhkan dokter saat kita merasakan sakit dan kita semua adalah dokter karena kita semua bisa membantu orang lain dengan membantunya untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

Pernahkah anda mengompres adik anda saat dia demam seperti Dinda? Kalau jawaban anda adalah iya, maka anda telah membuktikan kalau anda adalah dokter. Pernahkah anda mendengarkan keluh kesah teman, atau sahabat anda yang baru saja ditimpa musibah, kemudian anda mencoba membuatnya tersenyum dengan sedikit humor? Saya yakin anda pernah melakukannya, walau mungkin hanya sekedar mendengarkan. Itu adalah salah satu bukti bahwa anda adalah seorang dokter. Dan masih banyak lagi cerita yang membuktikan kalau setiap kita adalah dokter.

Kita semua adalah dokter. Karena dokter bukan seorang berjas putih panjang dan dilehernya tergantung stetoskop. Dokter juga bukan seorang yang disambut ‘silakan duduk dr. Fadli’ atau ‘selamat datang dr. Hari’. Dokter adalah setiap orang yang membantu orang lain untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

Di akhir tulisan saya, saya selalu mengingatkan pada anda untuk tidak mudah percaya pada apa yang saya tuliskan sebelum anda benar-benar membuktikannya. Kalau anda belum menemukan buktinya, simpanlah dan jadikanlah ini salah satu tambahan wawasan anda. The point is : jangan mudah percaya pada apa yang anda baca, apa yang anda dengar, dan pada apa yang anda lihat.
Thanks to : ‘Hunter Patch Adams’ – the great doctor I have ever known. ‘asa anyaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Saturday, August 11, 2007

Terhina itu pedih, Jenderal..!!

Sobat, otak kamu pasti masih anget-anget buat nginget kejadian beberapa bulan lalu tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, yang dilakuin ama Tabloid XXX di Barat sono. Tapi ngomonong-ngomong soal pelecehan terhadap Islam dan umat Islam, sebenarnya gak hanya berlangsung sekarang aja. Tepatnya, sejak hilangnya ”payung” yang melindungi umat muslim dunia, pada tahun 1924. Maka sejak saat itu kaum muslimin terhina-dina.

Sekedar conto, Nietzsche, seorang psikolog Jerman pernah menggegerkan dunia dengan pernyataannya, “Gott ist gestorben” alias “Tuhan sudah mati!”. Atau Sigmund Freud yang menawarkan theory of unbelief alias teori kekafiran. Freud menulis dalam The Future of an llusion : ”kepercayaan agama hanyalah ilusi …”. Atau juga kalo sobat masih inget Salman Rusdhie yang ngawur dengan bikin “Satanic Verses”, dan masih berderet kasus laennya yang jelas bikin kepala panas, kaki kesemutan, badan meriang!!..eee, itu khan sakit demam?...EM.. EM !

Prend, tulisan imud ini sekedar ngingetin aja, kalo sebenarnya pelecehan terhadap Islam atau umat Islam sendiri udah lama terjadi. Tapi hasil akhirnya, masih tetap gak memihak kaum muslimin.

Kita Masih Terhina, Prend !

Dijajah, disingkirkan, dipecundangi, adalah sebuah kehinaan. Apalagi jika itu disertai dengan segala macam penderitaan akibat tekanan orang yang menguasai kita. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu saat ramai-ramainya pemberitaan perceraian artis, Dewi Huges artis kita menutut cerai pada suaminya, gara-gara sering diperlakukan tidak adil. Menurutnya, suaminya sering ‘merampas’ penghasilannya, dan suaminya sendiri tidak bekerja. Karuan aja, Hughes melaporkan aksi suaminya itu ke polisi dan dilanjutkan di meja pengadilan, yang intinya Hughes nggak mau dirinya terhina dengan diperlakukan seperti itu.

Ya, Kita, kaum muslimin, juga sedang terhina total sebagai sebuah masyarakat. Meski kita banyak jumlahnya, tapi kita bagai buih di lautan. Terombang-ambing ganasnya gelombang kehidupan. Hingga tercerai-berai kekuatan kita. Meski menjadi umat paling banyak di dunia, tapi kekuatan kita lemah. Kenapa? Karena kita terkotak-kotak di berbagai negeri.

Sabda Rasulullah saw.: “Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh-musuh Islam) bersatu-padu mengalahkan (memperebutkan) kalian. Mereka seperti gerombolan orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan makanan yang ada di sekitar mereka”. Salah seorang shahabat bertanya: “Apakah karena kami (kaum Muslimin) ketika itu sedikit?” Rasulullah menjawab: “Tidak! Bahkan kalian waktu itu sangat banyak jumlahnya. Tetapi kalian bagaikan buih di atas lautan (yang terombang-ambing). (Ketika itu) Allah telah mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah telah menancapkan di dalam hati kalian ‘wahn’”. Seorang shahabat Rasulullah bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ‘wahn’ itu?” Dijawab oleh Rasulullah saw.: “Cinta kepada dunia dan takut (benci) kepada mati”. (At Tarikh Al Kabir, Imam Bukhori; Tartib Musnad Imam Ahmad XXIV/31-32; “Sunan Abu Daud”, hadis No. 4279).

Sobat, menyedihkan banget ya? Di negeri kita aja, yang katanya udah merdeka, dan selalu memperingati tonggak kebangkitan setiap tanggal 20 Mei ini, nyatanya masih menderita dan terjajah. Lalu kebangkitan macam apa yang bisa dibanggakan? Apakah ini kebangkitan yang gagal total? Boleh jadi benar, sobat. Meski tampak maju, tapi kedodoran!

Negeri dengan jumlah kaum muslimin terbesar di dunia ini masih saja terhina total. Tekanan IMF yang bertubi-tubi udah menggerus kehidupan ekonomi kita. Tekanan politik dari luar negeri sangat kuat, hingga pemerintah negeri ini pontang-panting memadamkan kobaran api pemberontakan di berbagai wilayah. Kasus terakhir, wilayah yang juga ingin lepas dari negeri ini adalah Papua, Maluku, Poso. Menurut sumber yang dapat dipercaya ketiga wilayah itu ingin lepas, karena didukung penuh oleh pihak Gereja atau kaum Kristiani.

Masalah sosial juga makin rusak. Kita sudah kehilangan kemuliaan sebagai seorang muslim. Berbagai kekerasan dan seksualitas lahir dari rahim televisi. Bukan mustahil kalo itu langsung dicontek abis oleh adik-adik, teman-teman remaja, dan juga ortu kita. Pikiran mereka terbelenggu oleh tayangan yang merusak, lalu memudarkan kemuliaan yang pernah diraih di masa lalu. Menyedihkan memang.

Bangkit dong, Sobat !

Hai sobat, kamu, kami dan mereka yang ada di sekeliling kita adalah seorang muslim. Sudah sewajarnya apabila kita harus berperilaku yang Islami. Namun apabila ada diantara kita yang kemudian tidak berperilaku secara Islami, maka hendaklah kita nggak seperti anak kecil, boro-boro menyalahkan Islam. Padahal bukan Islam yang salah, tapi perilakunya-lah yang memang nggak pantas ditiru, bahkan bertentangan dengan Islam.

Apapun status kita, di sisi Allah Swt kita adalah sama. Perbedaannya hanyalah pada keimanan dan ketaqwaan kita. Sudah menjadi kewajiban bagi diri kita untuk kembali membawa Islam menuju ke puncak kejayaan demi mengembalikan harga diri Islam yang sudah lama kita lupakan sendiri. Umat, masyarakat, dan negara perlu kita sadarkan bahwa aturan Islam adalah aturan yang mulia, agung dan sesuai dengan fitrah manusia baik untuk kaum muslimin ataupun non muslim, karena Islam adalah rahmatan lil alamin. Rasulullah Saw bersabda: "Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, iringilah kesalahan kamu dengan kebaikan, niscaya ia dapat menghapuskannya (kesalahan-kesalahan)…"(al-hadits)

Sesungguhnya kehidupan model gimana yang mau kamu lakonin? Kamu mau jadi orang yang masih bingung, linglung dan cuman ngekoor aja ama orang-orang di sekitar kamu, atau kamu mau jadi bebeknya peradaban kafir Barat, ataukah mau menjadi generasi muda yang kuat dan mengulang kesuksesan generasi terbaik sebelum kamu? Di tangan kamu sendirilah masa depanmu itu mau kamu bikin bagaimana. Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka (sendiri)”. (TQS. ar-Ra’du 11)

Wahai para pemuda yang dinamis dan penuh semangat, ingatlah janji Allah kepada kalian : “Apabila kamu menolong (agama) Allah, maka Dia akan menolongmu dan mengukuhkan kedudukanmu.” (TQS. Muhammad: 7)

Dan ingatlah juga janji Allah pada Surah An-Nuur ayat 55.

“(Dan) Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal-amal shahih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini sebagaimana telah Dia jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang paling diridlaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan mereka) sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku”

Pilihan tinggal pada kita sendiri, apakah kita mau menukar keadaan sekarang ini dengan yang sudah dijanjikan Allah kepada kamu tersebut. Kalau ya, maka tunggu apa lagi? Segera bina diri kita menjadi para pemuda berkepribadian Islam, yang punya pola pikir Islam dan punya pola sikap Islam. Berikan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk umat ini. kita harus jadi seorang pemuda yang faqih fid-diin (faham agama) sekaligus pemuka dalam bidang kita masing-masing. Silakan kita jadi dokter, insinyur, ahli komputer, konglomerat, guru, direktur atao mau jadi apa aja, tapi inget kita adalah seorang muslim yang kudu ngelakonin hidup ini sesuai Islam, sehingga kita mesti ngerti juga bagaimana hukum-hukum Islam itu. Kalo saat ini penerapan Islam tidak akan terwujud tanpa adanya perjuangan menegakkannya, maka bergabung dengan barisan pejuang dan pembela penerapan Islam kaffaah adalah sesuatu yang harus juga kita lakukan. Kerjakan sekarang juga. Jangan ditunda!

www.myquran.com

Saturday, August 4, 2007

The Life Will Find The Way...

Text Box: ‘The Life Will Find The Way’Begitulah kira-kira bunyi kata-kata yang diucapkan oleh salah seorang aktor utama dalam film tersebut. Ya, film ‘Jurrassic Park’. Film garapan sang sutradara yang cukup beken ‘Steven Spielberg’, film ini juga cukup banyak meraup keuntungan. Kata-kata tersebut sendiri kira-kira berarti ‘Hidup akan mencari jalannya sendiri’. Inilah yang perlu digarisbawahi, bukan karena ini adalah film garapan Steven Spielberg, sang sutradara kenamaan, juga bukan karena ini adalah merupakan film trilogi yang laris manis di pasaran. Juga bukan karena yang mengucapkannya dalam film tersebut adalah seorang doktor atau profesor.

Hidup memang sebuah perjalanan, kalau anda menganggapnya demikian. Hidup adalah hanya numpang mampir di warung pinggir jalan kalau anda berpikir bahwa hidup adalah seperti itu. Semuanya adalah tergantung apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan. Tidak ada paksaan, karena semuanya dilindungi oleh undang-undang. Tetapi, sebenarnya hidup itu berjalan seperti apa? Hidup itu berjalan ke arah mana?

Orang bijak mengatakan, manusia hidup harus punya tujuan. Kalau anda menganggap orang hidup adalah sebuah perjalanan, maka anda harus menentukan tujuan dari perjalanan anda. Apakah anda akan menuju kampung halaman yang telah anda tinggalkan sejak lama? Ataukah anda hendak bepergian untuk mencari penghidupan? Begitupun juga kalau anda berpikir bahwa hidup adalah hanya mampir ke warung di pinggir jalan, maka anda pun harus berpikir tujuan anda mampir di warung tersebut. Apakah anda akan mengenyangkan perut anda dengan sepiring nasi lengkap dengan telur dan sayur asem? Ataukah anda lebih senang dengan singkong goreng? Atau anda lebih memilih menikmati secangkir kopi hangat dan sebatang rokok lintingan? Semuanya harus punya tujuan. Tanpa tujuan, hidup akan terasa hampa dan tanpa apa-apa – begitu kata orang.

Ketika anda ditanya bagaimana hidup yang anda jalani, anda tentunya akan berpikir bahwa hidup anda adalah apa yang telah, sedang dan akan anda usahakan untuk menentukan seperti apa tujuan hidup anda. Tapi, sadarkah anda bahwa usaha apapun yang anda lakukan, bukanlah anda yang menentukan hidup anda, melainkan hiduplah yang akan menemukan jalannya sendiri. Seperti judul di atas, the life will find the way.

Anda mungkin akan bertanya, bagaimana mungkin? Bukankah yang mengusahakan hidup adalah saya sendiri? Bukankah yang menentukan tujuan saya hidup adalah seorang yang bernama ‘saya’ dalam diri ini? Ya. Benar sekali. Orang hidup selalu mengusahakan apapun untuk menentukan tujuannya. Namun, anda juga mengerti tentang apa yang terjadi saat anda menginginkan sebuah mobil dan rumah mewah. Namun, yang anda dapatkan justru sebuah sepeda motor butut dan sebuah kontrakan berukuran 3X3 m. Anda juga tahu, saat anda ingin menentukan hidup anda dengan happy ending. Namun, ujung-ujungnya anda malah harus menelan pil pahit, karena anda mendapatkan ending yang ternyata tidak terlalu happy.

Masih ingatkah anda saat anda harus menempuh ujian akhir di sekolah esok hari, namun anda harus rela untuk tidak mengikuti ujian karena sakit? Padahal hari sebelumnya anda baru saja jalan-jalan ke mal bersama teman-teman anda? Masih ingatkah anda ketika anda menyukai seseorang, dan anda ingin menikmati dan menghabiskan hidup ini bersamanya, namun anda ditolaknya secara mentah-mentah? Atau saat anda sedang menikmati manisnya cinta yang anda rasakan bersamanya, dengan mudah dia memutuskan anda?

Ah sudahlah, tidak perlu diingat semua cerita buruk akan kehidupan ini. Semuanya adalah sesuatu yang sudah berlalu dan saya yakin anda bisa menjalani hidup ini lebih baik dengan semua apa yang telah anda dapatkan dari pengalaman anda terdahulu. Begitulah hidup, bukan anda dan saya atau siapapun yang menentukan dan akhirnya menemukan hidup ini, melainkan hidup itu sendirilah yang akan menemukan jalan yang memang sudah harus dilaluinya. Sementara kita bisa berusaha untuk meluruskan hidup ini agar menjadi lebih baik, dan hidup akan menemukan jalannya sendiri.

Diakhir artikel saya, saya selalu mengingatkan anda. Bahwa, wacana bukanlah sesuatu yang harus melulu kita terima dan ikuti. Wacana adalah sarana penunjang agar wawasan dan pengetahuan kita bertambah sehingga kita bisa mengambil kesimpulan terbaik menurut kita sendiri. Tidak ada yang pernah berhak memaksakan idenya untuk kita, karena kita hidup berhak untuk berpendapat dan mengeluarkan ide. Singkatnya, anda boleh saja membaca, tetapi hati-hatilah terhadap wacana. 'asa anyaj'alallahu hadzihi nafi'ah - ahmadMuhajir.

Tidak diperjualbelikan yang diperjualbelikan...

Kamis malam lalu, tepatnya tanggal 02 Agustus 2007, saya berkunjung ke Gedung Wanita dalam acara Semarang Book & Library Fair 2007. Book fair kali ini sama seperti book fair-book fair sebelumnya, sepi dan hanya itu-itu saja, baik penerbitnya maupun pengunjungnya. Saya bahkan hampir hafal penerbit dan stand yang ada di sana dalam book fair sebelumnya karena setting tempat yang memang tidak berubah.

Lalu lalang pengunjung yang mencoba memilih dan memilah buku mana yang terbaik untuk dipilih membuat suasana menjadi terlihat sibuk dan ramai. Setelah berkeliling dan melihat-lihat stand-stand yang ada, saya melanjutkan ke sebuah stand yang – saya lupa apakah stand tersebut bernama atau tidak – menjual buku-buku bekas dan baru dengan harga yang relatif murah. Dengan kertas-kertas bertuliskan ‘Rp. 5000’ dan ‘Rp. 10000’ membuat stand ini ramai sekali dibanding stand-stand lainnya. Pengunjung berlomba mencari buku terbaik untuk harga yang terbaik. Saya mencoba melihat dan memperhatikan kalau-kalau ada buku yang menarik dengan harga yang murah, mengingat budget saya sendiri kurang lebih hanya sepuluh ribu saja. Artinya, saya harus membeli buku dengan harga kurang dari atau sama dengan sepuluh ribu rupiah.

Saya hadir bersama teman kos saya yang kebetulan ingin membeli buku baru dalam harga yang murah dari biasanya. Ketika sibuk memilih dan memperhatikan buku, saya dikejutkan oleh teman kos saya ini. Sembari jari telunjuknya menunjuk sebuah kotak kecil di pojok kanan atas sampul buku tersebut, dia menunjukkan kepada saya sebuah buku keagamaan. Saya perhatikan dan dalam kotak tersebut tertulis ‘Tidak diperjualbelikan – milik negara’. Teman saya berkomentar, ‘Wong milik negara dan ada tulisannya, kok dijual sih.’ Saya hanya tersenyum mendengar komentarnya. Buku tersebut dijual dengan harga Rp. 10000,-. Buku ini biasanya dipakai dalam pelajaran agama yang biasanya hanya dipinjamkan oleh sekolah dan tentu saja tidak diperjualbelikan. Setelah beberapa saat dia menambahkan ‘Kalau boleh lima ribu, saya beli ini’ dan saya kembali tersenyum.

Dalam hati saya terlintas, rupanya orang Indonesia terlalu terobsesi dengan perjual-belian. Bahkan sampai menghalalkan apa yang tidak seharusnya dilakukan – menjual milik negara. Bagaimana mungkin mereka menjual milik negara yang jelas terang-terangan tidak diperjualbelikan? Bagaimana mereka dengan terang-terangan harta negara dengan harga sepuluh ribu? Hmmm...

Saya jadi teringat, saat pameran komputer di Semarang juga. Dalam pameran komputer tersebut, seorang teman saya memergoki sebuah stand dengan terang-terangan menjual sebuah Operating System yang open source dengan harga Rp. 30.000,-. Padahal, dalam cover CD tersebut jelas-jelas ditulis bahwa ini adalah produk open source dan diminta untuk disebarluaskan secara bebas. Bahkan, saya memesan ke produsennya sendiri secara cuma-cuma dengan kebebasan untuk meminta berapa jumlah yang saya inginkan. Saya benar-benar tak habis pikir dan dilanda kebingungan, bagaimana mungkin kejadian seperti ini terjadi?

Saya jadi terpikir, apakah lama kelamaan masyarakat ini akan menjual pulau-pulau yang mereka diami hanya untuk mendapatkan sesuap nasi? Bagaimana mungkin, saat tentara nasional kita sedang ribut bahkan hampir perang dengan negara tetangga karena mempertahankan sebuah pulau kecil, dan di saat itu masyarakat kita dengan tenang menjual harta negara yang jelas-jelas tidak diperjualbelikan? Untuk sesuap nasikah? Atau memang tidak adanya pekerjaan yang bisa mereka lakukan? Entahlah. Saya tidak tahu. Semoga masyarakat kita sadar dan peduli bahwa milik negara adalah apa yang harus kita jaga sebagai seorang warga negara. ‘asa an yaj’alallahu hadzihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Thursday, July 26, 2007

Hehe...

Hehe. Begitulah judul artikel ini. Saya sendiri tidak tahu harus mengisi artikel ini dengan apa, saya sedang mencoba meng-appreciate usulan seseorang. Banyaknya kami berbagi. Itulah kemungkinan mengapa saya mencoba menuruti usulan darinya. Kami begitu banyak berbagi, suka, duka, dan ceita-cerita yang mungkin akan terdengar terlalu basa-basi dan tidak berguna. Namun, kami menikmatinya sebagai penyedap bagi kehidupan yang tidak selamanya indah dan menyenangkan. Mengingat saya seorang pelupa, saya sering mengatakan isnpirasi yang muncuk sewaktu-waktu kepadanya, sehingga ketika saya lupa mungkin dia akan mengingatkan apa yang menjadi inspirasi saya. Judul ini sendiri, dia buat ketika saya mencoba mengatakan inspirasi yang saya dapatkan. Namun, saya tidak berhasil mendapatkan judulnya dan dengan tertawa dia bilang ‘Beri judul saja ‘hehe’”. Mendengar judul yang lumayan nyentrik, saya sendiri tertawa dan berpikir. Kemudian, pada akhirnya saya menulis ini.

Sebenarnya, kata-kata ‘hehe’ adalah kata-kata yang biasa saya gunakan dalam short message service (sms). Kata-kata ‘hehe’ saya gunakan ketika saya mencoba mengekspresikan tawa saya. Saya tidak tahu harus mengekspresikan tawa saya dengan tulisan seperti apa. Yang saya bisa tuliskan hanya ‘hehe’ atau mungkin ‘haha’. Sebuah tawa yang jika diwujudkan akan terlihat seperti sebuah tawa yang dipaksakan. Sejujurnya, saya bukan orang yang pelit untuk tertawa. Bahkan, bisa dikatakan saya adalah orang yang hobinya tertawa lebar – kalau anda tidak percaya, silakan buka profile saya di friendster http://www.friendster.com/ipullup. Oiya, sebenarnya saya sedang menyiapkan sebuah photo gallery yang saya buat khusus sebagai bentuk penghargaan diri saya. Maklum, saya pikir saya bisa menyimpannya di internet sehingga space harddisk saya bisa bertambah. Hehe… Salah satu hobi dan keahlian saya adalah saya expert di ‘wide smile’ hehehehehehe….

Mengapa saya hanya menuliskan ‘hehe’? jawabannya sederhana saja. Saya tidak tahu harus menuliskan tawa lebar saya menjadi seperti apa. Apakah ‘hehehehehehehehehehehehehehehehehehehehehehehe…’ atau ‘hahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha…’ atau entah seperti apa. Yang jelas, kalau saya harus menuliskannya seperti pilihan di atas, maka tawa saya akan menghabiskan jatah maksimal karakter satu buah sms. Dan artinya, saya akan membayar banyak untuk tulisan yang seharusnya bisa dituliskan cukup hanya dengan satu sms saja. Ya, begitulah alasan saya menuliskan tawa saya dengan ‘hehe’. Alasan pertama, saya tidak tahu harus menggambarkan tawa lebar saya dengan tulisan seperti apa. Alasan kedua, kalau saya harus menuliskannya panjang seperti tawa saya, maka pulsa saya akan cepat habis – maklum, saya anak kos – hehehehehe….

Sebenarnya, si-yang-mengusulkan-judul ini sendiri ketika mengekspresikan tawanya lewat sms, biasanya menuliskannya dengan ‘he..’ atau ‘he…’. Kalau lebih diperhatikan, mungkin tawa seperti jika diekspresikan akan menjadi sangat-sangat dipaksakan. Hehehe… jadi, bagaimana menuliskan tawa dalam sms? Jawabannya ‘terserah anda’. Mengapa anda harus susah-susah mengekspresikan apa yang ingin anda lakukan. Bukankah semuanya hanya masalah nyaman dan tidak nyaman? Feel comfort! Bukankah anda bebas mengekspresikan apa yang anda ingin lakukan? Just do it! Jadilah diri sendiri! Biarkan dunia melakukan apa yang ingin dilakukannya, dan lakukanlah apa yang ingin anda lakukan. Anda tidak perlu malu untuk melakukan apa yang tidak melanggar hak asasi orang lain. Karena anda juga punya hak. Gitu aja kok repot.

Buat si-yang-mengusulkan-judul terima kasih atas idenya. Mungkin lain kali saya akan memerlukannya lagi. Buat pembaca sekalian, jagalah barang-barang anda. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Dan buat semuanya, barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar/dikembalikan. Hehehe… - ‘asa an yaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Wednesday, July 25, 2007

Pacarku Di Sini, Pacarmu...?

Pacar, saya yakin anda mengerti dan tahu bagaimana dan apa itu. Bahkan anak Taman Kanak-kanak pun dengan mudah mengatakan bahwa dia tahu apa itu pacar. Definisi pacar itu sendiri bermacam-macam, didefinisikan oleh siapa dan dari sudut pandang mana. Ada yang mengartikan bahwa pacar adalah seseorang yang disayangi, dikasihi, dicintai dengan segenap jiwa dan hati. Ada pula yang mengartikan bahwa pacar adalah kekasih yang menenteramkan jiwa. Apapun definisi pacar, jika ditarik benang merah, maka pacar atau kekasih dapat diartikan sebagai seseorang, yang dicintai, dikasihi, disayangi, berharga, penting dan merasa tenang jika berada di sisinya, di dekatnya sehingga ketika jauh akan terasa kehilangan.

Apakah pacar itu perlu? Jawabannya bisa perlu, bisa tidak. Dalam konteks yang sejujurnya dan murni, pacar adalah seseorang yang dicintai, dan dikasihi kemudian merasa tenang dan merasa kehilangan bila jauh darinya, sehingga pacar adalah bisa diartikan sebagai penenteram jiwa di kala sedih dan nelangsa. Sebuah penenteram adalah sesuatu yang seharusnya dimiliki untuk menutupi kesedihan dan rasa kesepian yang kadang-kadang menjalar. Namun, pada kenyataannya pacar justru bukan menjadi tempat yang seharusnya. Pacar malah dijadikan tempat menumpahkan rasa marah, pacar justru menjadi tempat untuk direpotkan. Pacar bahkan dijadikan tempat untuk menumpahkan rasa kebencian kepada orang lain. Dan lain sebagainya…

Jika pacar itu perlu, maka sebaiknya bagaimana?

Pernahkah anda mendengar teman anda yang punya pacar nun jauh di sana sejak lulus SMP dan hingga saat ini dia kuliah memasuki tahun ketiga? Pernahkah anda mendengar, kawan anda yang berpacaran dengan teman sekelas kuliahnya, namun baru dua bulan putus? Tidak penting sih, apakah anda pernah mendengar atau tidak. Lagipula, anda juga belum tentu peduli to? Hehehe… namun, tidakkah anda bertanya-tanya, mengapa si A yang pacarnya di luar pulau langgeng, dan si B yang pacarnya di depan mata setiap hari, malah cepet error-nya?

Dalam dunia pacar dan pacaran serta memacari, ada beberapa jenis pacaran yang diantaranya adalah pacaran aa si A, yaitu pacaran jarak jauh, dan pacaran ala si B, pacaran tanpa jarak. Hehehe… setelah melalui penilaian yang cukup memakan waktu, saya bisa menyimpulkan beberapa hal.

Pacaran jarak jauh atau pacaran ala si A. Pacaran ini bisa langgeng karena antara satu dan satunya lagi saling memiliki rasa kepercayaan yang kuat. Walaupun mereka hanya bertemu setahun sekali, namun dengan kepercayaan yang diberikan masing-masing pihak, maka antara satu dan satunya lagi tidak mudah untuk melakukan hal bodoh yang berakibat tidak bagus pada hubungan mereka. Selain itu, masing-masing pihak yang telah diberikan kepercayaan menjaga kepercayaan tersebut, dan tidak menyalahgunakannya untuk hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, sehingga nantinya mereka akan terlihat – maaf – tolol. Hal lain yang mendukung langgengnya pacaran gaya ini adalah jarangnya komunikasi. Mengapa? Bukankah komunikasi adalah sesuatu yang penting dalam hal hubungan? Betul. Komunikasi adalah sesuatu yang amat sangat penting sekali dalam hubungan. Namun, komunikasi yang berlebihan akan menimbulkan reaksi yang berlebih pula. Ketika si Ce terlalu sering berkomunikasi dengan si Co, maka akibatnya bukan hubungan makin erat, namun si Co akan merasa terlalu dimata-matai oleh si Ce. Dengan demikian, maka akan timbul kejengkelan yang mengakibatkan error-nya sebuah hubungan. Dan selanjutnya kepercayaan yang diberikan akan disalahgunakan untuk hal – maaf – bodoh yang tidak seharusnya dilakukan. Si Co yang sebenarnya menaruh kepercayaan yang besar pada si Ce, dengan jiwa mudanya maka bisa saja akhirnya dia melakukan hal yang tidak patut dilakukannya. Komunikasi, jika dikatakan sebagai hal yang amat sangat penting sekali dalam hubungan, maka saya katakan benar sekali. Namun, komunikasi yang berlebihan akan menimbulkan hal yang justru bisa sangat buruk sekali.

Dengan gaya pacaran ala si B atau pacaran tanpa jarak sebanrnya memiliki rumus yang sama. Sebab-sebab yang mengakibatkan hubungan yang tidak langgeng adalah ketidakpercayaan yang ditimbulkan masing-masing pihak. Dengan overprotected yang diberikan pada masing-masing pihak, maka satu dan satunya lagi merasa dirinya tidak dipercaya untuk memegang apa yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Memang sih, pacaran tidak harus dipertahankan hingga ke jenjang pernikahan. Tapi, bukan sebuah kesalahan jika orang yang sudah dicintai dan disayangi dibawa ke pelaminan kan..? bertemu dan berkomunikasi setiap hari bukanlah komunikasi yang berlebihan jika disikapi secara dewasa. Dengan bertemu setiap hari, seharusnya masing-masing pihak justru semakin mengerti apa yang tidak seharusnya dilakukan agar tidak membuat si dambaan hati pergi dan tak kembali. Dengan komunikasi setiap hari, seharusnya masing-masing pihak menjadi semakin lengket dan nempel kayak perangko. Sayangnya, sifat dasar manusia yang salah satunya menonjol adalah kebosanan pada satu hal. Sehingga komunikasi yang terlalu sering – setiap saat – bisa mengakibatkan kebosanan. Tapi, saya akan merasa aneh jika dan merasa bosan pada apa yang anda cintai. Hehehe…

Pacaran jarak jauh, pacaran tanpa jarak, bukanlah sebuah masalah jika dihadapi dengan dewasa. Jujur saja, memang ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam pacaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dilakukan, dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk tidak dilakukan agar tidak menjadi bodoh. Kalau sifat dasar manusia diantaranya adalah kebosanan pada satu hal, maka saya akan merasa aneh jika anda merasa bosan pada apa yang anda cintai. Hehehe… Kalau saya boleh berpesan, bagi anda yang memiliki pacar, baik jauh maupun dekat, sayangi, kasihi, cintai pacar anda dengan sepenuh hati jika anda merasa akan kehilangan bila dia hilang dari kehidupan anda. Jika anda berpacaran hanya karena biar tidak dikatakan kuper dan bloon, sebaiknya anda berpikir bagaimana jika adik anda diperlakukan demikian. Bagi anda yang tidak berpacaran, jomblo bukanlah sebuah aib. Justru jomblo adalah saat agar anda belajar lebih banyak memahami lawan jenis sebelum anda menjalin hubungan. ‘asa an yaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Saturday, July 21, 2007

Sejarah Nama Indonesia

Saya adalah orang Indonesia yang lahir dan besar di negara ini, hingga saat umur ini masih tinggal dan memetik semua yang berasal dari tanah yang katanya ‘tongkat jika ditancapkan di tanah ini maka akan tumbuh menjadi sebuah pohon’. Namun pada kenyataannya saya tidak begitu tahu bagaimana sejarah awal dan penamaan sesungguhnya negara tercinta Indonesia ini, hingga saya menemukan artikel ini. ‘Sejarah Nama Indonesia’.

Pada zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang
diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. “Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)” kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.

Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah “Hindia”.
Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air kita memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).

Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung,
Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.

Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata “India”. Nama itu tiada lain adalah Nusantara,
suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk men yebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di
antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.

Nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada
tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia at au Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu
tertulis: … the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl,
bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

D alam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu
panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama i tu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya.

taken from http://owlyzevitch.wordpress.com

Thursday, July 19, 2007

Save 5 Hours a Day...

Apakah anda terlalu sibuk untuk meluangkan waktu bersama keluarga, membaca buku, lebih banyak latihan dan melakukan hal-hal yang anda sukai dan sangat ingin anda lakukan?

Cobalah berpikir seperti layaknya seorang admin TI – dengan mengubah kebiasaan anda dan mendapatkan 5 jam extra setiap hari untuk bisa melakukan hal-hal yang anda sukai. Dengan begitu anda akan mendapatkan lebih dari 2 bulan waktu extra dalam satu tahun, lumayan untuk menghapuskan dahaga anda akan waktu luang.

Bagaimana cara mendapatkannya?

Jam Pertama : Use the Web to Cut TV

Ya, gunakanlah web untuk menggantikan posisi televisi. Beberapa diantara anda mungkin menghabiskan waktu hanya untuk menikmati reality show, drama, film dan lainnya. Kalau anda berniat menghabiskan hidup anda untuk menyaksikan televisi, cobalah berpikir bahwa waktu yang anda gunakan untuk sekedar menonton televisi akan lebih berguna untuk melakukan hal-hal yang lebih berguna lainnya.

Anda tidak harus menghilangkan sama sekali kebiasaan menonton televisi anda, namun ada baiknya jika anda mulai menggunakan teknologi yang sepuluh tahun lalu belum begitu dikenal.

Langkah pertama, buanglah kebiasaan anda untuk bergonta-ganti channel tv hanya untuk mendapatkan acara yang ingin anda nikmati. Dan beralihlah mencoba mencari acar favorit anda melalui situs-situs semacam Yahoo!, TiVo dan yang lainnya. Setelah anda menemukan program favorit yang anda sukai, anda tinggal menikmatinya melalui TiVo, namun pastikan anda selalu mengecek jadwal acara sehingga anda tidak akan pernah ketinggalan. Mengapa lebih baik menggunakan rekaman dari TiVo misalnya, karena dengan begitu anda akan memotong waktu menonton tv anda dan anda tetap mendapatkan acara favorit anda tanpa ketinggalan satu sesi pun.

Sebagian daru acara komedi dan show sebenarnya tidak terlalu lucu jika anda memperhatikannya. Namun, anda juga tidak ingin membiarkan lewat begitu saja acara tersebut. Akan lebih baik jika anda melirik situs-situs semacam Digg dan atau milis lainnya untuk mendapatkan hikmah-hikmah dan lelucon yang bisa menggantikan acara komedi dan show kesayangan anda yang sebenarnya tidak terlalu lucu dan hanya menghabiskan waktu.

Jam Kedua : Packet-Filter Online Time

Berapa banyak waktu yang anda gunakan untuk online setiap hari, termasuk surfing web, email, invite dan lainnya? Lima? Enam? Sepuluh? Atau bahkan dua belas jam? Dan berapa banyak waktu yang anda habiskan hanya untuk mencari situs yang tepat dengan yang anda cari, menghadapi spam (atau bulk) dan aktivitas lain yang tidak begitu penting?

Potonglah waktu yang anda habiskan untuk menghadapi spam dengan tips filtering it all through Gmail, atau gunakanlah sistem response untuk spam semacam SpamArrest.

Hilangkan kebiasaan surfing blog dengan mengganti melalui RSS-feed untuk mempercepat anda mendapatkan informasi terbaru.

Dan ada baiknya jika anda mulai meninggalkan kebiasaan anda untuk sekedar menonton video konyol dari YouTube, seperti menyanyi di depan kamera dan kejadian-kejadian konyol lainnya. Atau sekedar menilai wajah seseorang dan mengatakan si A cantik dan jelek. Itu benar-benar membuang waktu anda.

Jam Ketiga : Create a Reading and Exercise Mashup

Jika anda terbiasa membaca koran dan majalah, serta berolahraga, mungkin anda bisa menggabungkan keduanya untuk mendapatkan setidaknya satu jam dalam sehari waktu luang. Bagaimana caranya? Sebaiknya anda mengganti kebiasaan membaca dengan podcast dan mendengarkannya pada saat anda jogging, atau jalan pagi ataupun senam di gym kesukaan anda.

Dengan menggantikan koran dan majalah dengan podcast, selain akan menghemat pengeluaran anda, dengan begitu anda juga turut menjaga lingkungan dan anda bisa mendapatkan waktu luang serta memangkas waktu membaca, sebab anda bisa mendengarkannya dengan melakukan kegiatan lain.

Jam Keempat : Optimize your schedule for faster processing

Cobalah untuk bangun dan berangkat tidur 2 hingga 3 jam lebih awal dari biasanya. Jika anda terbiasa bangun jam 7 pagi dan baru berangkat tidur pada jam 24.00, cobalah untuk memulai tidur anda pada jam 22.00 dan berikutnya bangun pada jam 05.00, dengan begitu anda setidaknya mendapatkan waktu luang sekitar satu jam dalam satu hari.

Dengan mendapatkan 3 jam lebih untuk mengerjakan sesuatu di saat yang lain tidak melakukannya, anda akan lebih produktif tanpa harus menerima interupsi pada saat meeting, telepon-telepon tidak puas dan email-email yang berisi keluhan karena pekerjaan anda.

Selain itu, dengan berangkat lebih pagi anda juga bisa menghindari kemacetan di jalan.

Jam Kelima : Debug your commute

Ngomong soal jam sibuk, beberapa diantara anda menghabiskan waktu yang lumayan tidak sedikit hanya untuk mondar-mandir. Tahukah anda, bahwa sebab dari semua itu adalah berawal dari rumah. Lalu bagaimana cara menghindarinya? Mudah saja.

Sebagian besar dari mondar-mandir yang anda lakukan adalah sesuatu yang tak berguna. Untuk menghilangkan cobalah beberapa tips berikut:

Gunakanlah transportasi umum, dengan begitu anda bisa menggunakan waktu perjalanan anda dengan membaca. Lalu bagaimana jika anda harus mengemudi sendiri? Seperti tips untuk mendapatkan jam ketiga, gunakanlah podcast bukan untuk sekedar mendengarkan musik dan acara-acara konyol, cobalah untuk lebih serius dengan mendengarkan berita sebagai pengganti membaca berita di koran dan majalah. Sebagai alternatif lainnya, adalah buku, e-book yang bisa anda dapatkan dari web, tape, dsan lain-lain. Bangunlah lebih lagi untuk datang kerja lebih pagi dan mendapatkan apa yang tidak didapatkan orang lain.

Itu semua adalah tips, dan tentu saja mungkin hasilnya bisa berbeda pada masing-masing orang. Namun, pada umumnya anda akan mendapatkan waktu extra dengan optimize, debug, re-code kebiasaan harian anda. Sebuah cara yang tidak terlalu sulit bukan? – ‘asa an yaj’alallahu hadzhihi nafi’ah – ahmadMuhajir.

Free translated from Save 5 Hours a Day, the Geek Way By Mike Elgan