Tuesday, February 19, 2008

“Mom, Dad, I’m Home!”

"Mom, Dad, I'm home." Begitulah kira2 kata2 yang kuucapkan begitu kakiku melangkahkan kaki memasuki pintu tua rumahku. Rumah yang ketentramannya sangat kurindukan dengan segala kasih sayang dan belai mesra serta peluk hangat dari kedua orang tuaku. Rumah dimana menjadi tempat tumbuhnya diriku dan belajar.

Betapa bahagianya diriku saat memasuki rumah dan bertemu dengan Mak-ku. Mak, begitulah aku menyebut orang yang telah mengandung dan melahirkan diriku. Aku langsung mencium tangan lembutnya dan memeluknya. Oh, ya Allah... hatiku tergetar saat memeluknya. Aku merasakan kembali kasih sayangnya yang telah lama tak kurasakan. Aku menemukan kembali hangat pelukannya yang telah lama tak bisa kudapatkan. Terima kasih, ya Allah...

Seingatku, aku pulang ke rumah terakhir kali saat Idul Fitri. Dan bulan Desember tahun lalu aku pengen banget pulang ke rumah. Namun, mengingat banyak hal yang harus dikerjakan sehingga aku harus menahan kerinduanku untuk bertemu Mak dan Bapakku. Keinginan itu bertambah kuat manakala aku mengikuti ESQ In House Training Beswan Djarum. Aku semakin pengen pulang... ya Allah... berikan aku kesempatan untuk bisa memeluk dan merasakan kasih sayang mereka... memang Allah tidak pernah melupakan hambanya. Aku diberikan kesempatan untuk pulang dan mencium tangan serta memeluk kedua orang yang telah memelihara dan membesarkan diriku dengan penuh kasih sayang. Aku tiba di rumah dan bertemu mereka berdua hari Jum'at, tanggal 8 Februari 2008 malam pukul 19.57 WIB. Tanggal 11 Februari 2008 aku sudah harus kembali untuk melanjutkan aktifitasku. Yah... aku memang hanya dua hari di rumah, namun itu sudah cukup membuatku bergembira dan seneng banget. Alhamdulillah... Terima kasih, ya Allah...

Oya, aku adalah seorang putra RONGGOLAWE. Tepatnya berasal dari sebuah dusun kecil bernama JOMBOK yang termasuk dalam wilayah desa SEMBUNGIN kecamatan BANCAR di kabupaten TUBAN tentunya. Hehe. Aku sempat khawatir saat mendengar kabar Tuban dilanda banjir. Gelisah, risau dan gundah karena memang aku tidak bisa menghubungi keluargaku. Namun, aku yakin keluargaku baik2 saja karena aku tahu posisi dan struktur tanah desaku. Aku yakin, kalau desaku tidak terkan banjir dan aku bersyukur tatkala aku sampai di rumah semuanya baik2 saja... terima kasih ya Allah atas penjagaanMu kepada keluargaku. Alhamdulillah...

Saturday, February 16, 2008

Menolak Pemekaran - Editorial MIOL

ARUS pemekaran wilayah mulai berbalik. Kalau selama ini hasrat untuk memekarkan wilayah seperti air bah yang tak bisa dibendung, setapak demi setapak kini kesadaran bahwa pemekaran justru menambah sakit tubuh wilayah mulai tumbuh.

Itulah yang terjadi Rabu (13/2) lalu, ketika sejumlah perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka menolak usul pemekaran Provinsi Papua Barat sebagaimana yang termaktub dalam 21 draf rancangan undang-undang (RUU) tentang pembentukan delapan provinsi dan 13 kabupaten yang diloloskan DPR menjadi RUU inisiatif dewan.

Dasar penolakan mereka sangat jelas. Yakni, jumlah penduduk Papua Barat yang hanya 2,3 juta jiwa tidak cukup untuk pemekaran. Selain itu, usia provinsi tersebut yang belum mencapai 10 tahun merupakan waktu yang prematur untuk dinilai kinerjanya dalam menyejahterakan rakyat.

Bagi Papua, pemekaran hanya akan menambah beban keuangan daerah. Sebab dana otonomi khusus Papua akan habis untuk anggaran aparatur birokrasi. Saat ini saja alokasi terbesar anggaran Papua diperuntukkan bagi biaya birokrasi, yakni 60%. Adapun untuk fasilitas publik dan urusan yang terkait dengan hajat hidup rakyat masing-masing hanya 20%.

Jika dimekarkan, anggaran birokrasi tentu semakin membengkak. Belum lagi peluang terjadinya penyelewengan anggaran proyek yang juga makin besar.

read more on MIOL

Malapetaka Interpelasi - Editorial MIOL

LAGI-LAGI interpelasi dipentaskan Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan. Sebagaimana beberapa interpelasi sebelumnya, pentas itu lebih mempertontonkan dagelan daripada substansi. Dagelan interupsi dan dagelan walk-out. Substansi dibiarkan mengambang agar menjadi alasan untuk interpelasi lanjutan.

Bantuan likuiditas Bank Indonesia, kebijakan yang diambil pemerintah 10 tahun lalu untuk menyelamatkan bank-bank dari kehancuran akibat hantaman krisis waktu itu, tiba-tiba disepakati menjadi agenda interpelasi di akhir masa sidang tahun 2007 tanpa banyak keberatan dari fraksi-fraksi.

Dalam sidang interpelasi kemarin, DPR lebih sibuk mempermasalahkan ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono daripada menjawab persoalan paling krusial, yaitu bagaimana dengan keputusan-keputusan pemerintah sebelumnya tentang penyelesaian BLBI yang hingga kini masih berlaku dan sah.

Dengan mempersoalkan terus-menerus ketidakhadiran Presiden dalam sidang interpelasi, DPR telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Karena sangat jelas dalam aturan bahwa Presiden bisa mewakilkan kepada menteri untuk menjawab interpelasi di DPR. Kalau terus mempersoalkan perkara yang sudah terang benderang aturannya, patut dipertanyakan kesungguhan dan kapasitas belajar para anggota dewan terhormat itu.

Kekonyolan tidaklah terbatas pada keasyikan DPR membelenggu dirinya pada pembodohan. Tetapi lebih dari itu, DPR ikut menenggelamkan bangsa dan negara dalam kekelaman yang amat fundamental.

Pertama, dengan mempersoalkan BLBI, DPR sesungguhnya tidak berupaya menegakkan hukum, tetapi menjalankan destruksi. Bahaya terbesar bagi bangsa ini ke depan adalah pengingkaran terhadap legalitas kebijakan masa lalu. Pemerintahan masa kini bersama DPR masa kini mengeliminasi keputusan pemerintahan sebelumnya. Dengan demikian, tidak ada permasalahan yang selesai di Republik ini. Itu ketololan yang amat menyedihkan.

read mor on MIOL

Sunday, February 3, 2008

Belum Bisa Posting

Hidup itu memang terus berjalan. kadang sepi sekali seperti tak punya sesuatu untuk dibicarakan dan dilakukan, dan kadang sebaliknya, banyak hal yang harus dikerjakan.
saat ini aku mengalami masa pilihan kedua, yakni banyak hal yang harus dikerjakan dan ada beberapa hal yang harus ditinggalkan untuk menyelesaikannya.
termasuk salah satu yang harus ditinggalkna dulu adalah posting di blog dan mengunjungi kawan2 sejawat (welehhhh....)...

maafkan aku kawan2, karena aku belum bisa posting karena ada banyak hal yang harus dikerjakan dan ada beberapa hal yang harus ditinggalkan sementara untuk menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan. terima kasih atas kunjungannya dan mohon maaf karena belum bisa berkunjung balik. ini ku tulis dengan terburu-buru, jadi maaf juga kalau susunan kata-katanya berantakan dan kacau... hehehehe... :D

Sunday, January 27, 2008

myLinks is back

Alhamdulillah... ujianku sudah usai. Ujian Akhir Semester Ganjil kemarin aku lalui selama dua minggu. Sebuah perjuangan untuk mendapatkan yang terbaik. Sebenarnya ujian kali kemarin kulalui dengan berbagai masalah (namanya juga hidup sebagai manusia ya...). Bagaimana tidak? Lha wong link kawan2 ilang semua... aku yo jadi bingung harus bagaimana, soale sudah sebanyak itu. Lha kalau harus nulis satu2 lagi kan yo capek deh... dan setelah ujianku usai, kusempatkan tuk menulis ulang semua link kawan2... dan alhamdulillah, sudah selesai... kali ini kusimpan dalam penampung lain, yaitu Blogrolling.com – semoga bisa langgeng... amiien...

Wednesday, January 9, 2008

Kecewaku pada Oggix.com

Pencarianku pada blog pribadiku pada akhirnya aku akhirkan di blogspot. Provider blog yang mempunyai hubungan dengan Google ini menarikku dalam kepuasan ber-blogging ria. Pencarian template akhirnya menjadi target selanjutnya dalam daftar kegiatan mengenai blog, selain pencarian cara bagaimana supaya aku bisa selalu update blogku dengan berbagai cara yang terbilang tidak bermodal. Hehe...

Berbagai template kucoba hingga harus mengorbankan pengembalian widgets yang sudah terpasang bolak-balik, bongkar pasang dan sebagainya. Ketidakpuasan diriku sebagai seorang manusia akhirnya membawaku untuk membuat blogRoll menjadi tidak bergantung di provider melainkan aku serahkan pada oggix.com, sebuah website yang memberikan account untuk membuat counter, link manager, dan pagerank serta lainnya yang disediakan secara gratis.

Bermodal kepercayaan untuk memanage link yang lumayan banyak, aku menyimpannya di oggix dengan harapan kemudahan saat aku ingin mengganti template blogku. Setelah menyimpan beberapa link, aku mengcopy kode yang diberikan untuk kupasang pada widget blogku. Dan hasilnya, blogku terpasang link2 blog kawan2 yang lumayan banyak. Bagusnya juga, ternyata avatar masing2 link terlihat dengan jelas, walaupun ada avatar yang gambarnya hanya tanda tanya saja. Hehe.. lupa.. punya siapa ya..?

Beberapa hari link2 itu terpasang dengan masih belum sempurna. Managementku sepertinya kurang bagus. Hingga aku kaget saat menyaksikan apa yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri. blogRoll yang kubuat hilang seluruhnya. Tanpa terkecuali. Hanya tinggal satu link yang sebelumnya kuhapus pemberian dari oggix, yaitu IDWebhost. Aku kaget dan kemudian mengecek ke accountku. Ternyata, benar. Semua link yang kubuat hilang begitu saja tanpa jejak hingga tinggal link milik IDWebhost. Kenapa bisa begini? Kenapa link yang kubuat hilang begitu saja tanpa pemberitahuan? Kenapa? Dan kenapa? Apakah karena link IDWebhost yang sebelumnya ada saat pembuatan aku hapus? Kalau memang harus mencantumkan link tersebut, mengapa tidak di berikan 'license agreement' sebelumnya? Bagaimana dengan nasib link2 di accountku yang hilang? Tidak ada jawaban dan pemberitahuan hingga saat ini.

Kawan2, mohon maaf kalau link2 temen2 semua hilang begitu saja. Aku tidak bermaksud menghapusnya, justru aku ingin menambahnya. Namun, kenyataannya link2 itu hilang begitu saja. Maafkan aku... hiks...hikss.... sekarang aku akan mengumpulkan link itu lagi, tapi nanti setelah aku UAS. Aku sedang UAS dan ingin mendapatkan yang terbaik. Amiien... Jadi, do'akan aku ya... arigato gozaimasitah

Tuesday, January 1, 2008

‘Males Makan’

Kata orang 'Makanlah untuk hidup, tapi jangan hidup untuk makan'. Sebuah ungkapan seorang bijak tentang hidup dan makan. Tapi, akhir2 ini aku merasa males banget buat makan. Bawaannya kalo mo makan gak pengen. Mulai dari rasanya eneg, dan lain sebagainya. Seolah, aku tidak pengen makan dan seolah makan adalah sesuatu yang rasanya membosankan. Memang sih, sebagai anak kos aku harus mengakui bahwa aku tidak bisa makan semauku. Kalo pengen makan ini, harus mikir beberapa kali sebelum memutuskan. Tahu sendiri kan, kondisi anak kos. Hehe... akhir2 ini bawaannya cuman pengen makan sayuran aja. Gak banget kalo disuruh makan nasi. Bahkan, makan daging saja tidak mau, aneh ya... :D rasanya kalo ngliat daging, nasi eneg dan akhirnya males makan.

Aku juga gak tahu kenapa bisa kayak gini. Sepertinya sudah sejak lama aku ngerasa males makan. Namun, ini menjadi kumat lagi setelah dari Bandung kemarin. Waktu outbound dan setiap hari makan sama daging sapi atau ayam. Kalau orang lain memang sepertinya mereka nikmat2 saja, tapi tidak buatku. Aku justru merasa bosan dengan itu. Menurutku terlalu monoton walaupun itu adalah daging. Aku juga tahu bahwa daging itu enak dan bergizi, namun tetap saja tidak mau. Hehehe...

Pada akhirnya dengan sedikit memaksakan, aku makan juga. Yah, bukankah hidup harus terus berjalan dengan segala resiko dan pilihan2 yang ada..?! aku tahu bahwa hidup harus memilih dengan alasan yang sudah diketahui dan dimiliki. Aku memilih memberi makan untuk cacing dalam ususku agar mereka bisa tetap hidup. Aku memilih memberikan oksigen pada jantungku agar bisa bekerja sehingga aku bisa berpikir. Aku memilih makan agar aku bisa melanjutkan berbagi dengan semuanya. Itulah pilihanku dengan sejuta alasan yang kumiliki.

Hidup adalah pilihan-pilihan, anggapan-anggapan dan hidup adalah menurut apa yang kau pikirkan. Itulah menurutku - ahmadSaifulMuhajir.